MALANG POSCO MEDIA-Totalitas. Itu kekuatan Malang Posco Media (MPM). Salah satunya ditunjukan pada peringatan Hari Jadi Kota Batu tahun ini.
Totalitas menggarap HUT ke 24 Kota Batu itu sudah tampak sejak pra liputan. Diawali persiapan matang sekaligus tim kerja yang solid dan andal.
Kali ini selain saya Kerisdianto Kabiro Kota Batu, juga ada teman lain yang back up. Dari wartawan ada Moch Rexy Qolbi. Juga fotografer Muhammad Firman alias Pak Breng.
Dua kawan dari tim digital, Slamet Prayitno dan Arvidya Maulidana juga ke Batu.
Bagi Moch Rexy Qolbi, penugasan ke Kota Batu penuh tantangan. Rexy sebelumnya bertugas di pos Arema dan All Sport. Meskipun bukan hal yang asing, tetapi tentu juga perlu perjuangan.
Melalui arahan dari Kabiro Kerisdianto, perjalanan memenuhi atensi pemberitaan dikerjakan setiap harinya. Di sisi lain, PIC Tim Digital Slamet Prayitno dengan pasangan duetnya Arvidya Maulidana, atau yang akrab disapa Cak Tem dan Dana itu, aktif melakukan live di berbagai platform media sosial Malang Posco Media.
Mulai Instagram, TikTok hingga YouTube tentu menjadi hal yang wajib digeber untuk memenuhi pemberitaan dan berbagai laporan dalam menyambut hingga perayaan HUT Kota Batu. Bahkan untuk sesi live sejak sepekan sebelum hari-H.
Tak hanya sekadar live, tim juga turut melakukan eksplor ke sudut Kota Batu. Mengungkap dan mengulas sisi yang mungkin umum tetapi tak banyak dilirik masyarakat. Mulai dari kondisi dan suasana Pasar Induk Among Tani Kota Batu, proses pembangunan proyek pedestrian, hingga suasana di Alun-alun Kota Batu yang pasti selalu ramai khususnya saat malam hari.
Perjalanan seluruh tim akhirnya bermuara di hari puncak peringatan HUT Ke-24 Kota Batu, Jumat (17/10) kemarin. Bertempat di halaman Balai Kota Among Tani Kota Batu, seluruh kegiatan berlangsuk semarak.
Mulai dari upacara peringatan, pemberian penghargaan, penampilan, sarasehan, hingga pagelaran wayang kulit. Jerih payah seluruh tim terbayar sudah, dengan hasil yang cukup memuaskan dan melegakan hati.
Saya, Kerisdianto sangat senang dan terbantu dengan kerja tim yang solid menjelang Hari Jadi Kota Batu ini. Sehingga kerja-kerja jurnalistik lebih terasa ringan.
Dalam prosesnya yang telah dilalui, saya merasa puas. Karena semua tim bekerja dengan SAE. Saya mencari data-data, Rexy membantu melengkapi, Cak Tem dan Dana melakukan live report serta Pak Breng fokus menangkap momen terbaik dari lensa kamera agar produk berita kami memuaskan pembaca.
Dengan tugas masing-masing itulah pemberitaan tetap terkawal dengan baik, hingga konten dan pengembangan digital di sisi media sosial ikut berselaras. Terpenting lagi pendapatan perusahaan melalui pemasang iklan juga cukup baik dengan kondisi perekonomian dan kebijakan saat ini.
Boleh dibilang Malang Posco menjadi media lokal paling banyak pemasang iklan dalam Hari Jadi ke-24 Kota Baru. Itu karena kami bekerja profesional dan totalitas! Sehingga lembaga pemerintah, BUMD, Himbara, lembaga pendidikan, organisasi hingga pelaku usaha percaya pada kami.
Tentu saja ini menjadi sesuatu yang patut disyukuri. Sudah selayaknya kami mengucapkan Terima Kasih, Batu! Selamat Hari Jadi Ke-24 Kota Batu. Satukan Niat, Bangkitkan Semangat MBATU SAE, Sedoyo Sae!
Sementara, Dana dari tim digital yang mendapatkan tugas live report di area media, bertugas untuk mengambil gambar Wali Kota Batu Wali Kota Batu Nurochman dan suasana sekitar area upacara. Akui area media tersebut cukup terbatas.
Saya pun live IG berdempet di dedaunan yang ada di dekat area media tersebut. Saya tidak tahu, ketika live berlangsung lengan kiri saya terasa gatal sekali, saya pun langsung melihat kebelakang.
Ada ulat bulu! Ya, besar sekali. Ada mungkin sebesar jari telunjuk orang dewasa. Saya pun langsung memberitahu orang di dekat saya yang juga menempel daun tersebut. “Bu, awas ada ulat bulu di belakang!”.
Hampir di tengah jalannya live IG, lengan kiri saya semakin gatal, hingga ke jari telunjuk hingga bengkak. Jadi ya saya sembari menjalankan live IG, sambil lengan dan jari telunjuk saya gatal-gatal hingga rasa tidak nyaman. Karena tidak bisa kemana-mana jadi saya teruskan live tersebut sambil merasakan gatal di lengan.
Setelah upacara selesai, jari telunjuk kiri yang bengkak mulai mengempis. Tapi ganti jari manis kanan yang bengkak karena sempat menyentuh jari kiri. Aduuh, Ulat bulu malapetaka.
Sementara itu Manager Teknis Tim Digital Slamet Prayitno sebelumnya berangkat bersama Dana dari Malang Ke Batu, Kamis (16/10) sekitar pukul 19.00 WIB. Kami menginap di Hotel De’Lobby. Agar besok paginya lebih siaga di tempat upacara.
Agar lebih prepare, Saya dan Dana bangun pagi, sekitar pukul 04.00 WIB. Setelah itu bersiap untuk menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk live report. Seketika semuanya sudah siap dan jam sudah menunjukkan pukul 6:00 pagi, berangkatlah kami ke lokasi upacara.
Sampai waktu upacara tiba, sembari Dana, live IG saya segera bertemu dengan Kerisdianto menemaninya berkeliling Among Tani untuk bertemu dengan beberapa orang. (rex/eri/dan/tem/van)