Friday, October 3, 2025
spot_img

Keliling Inggris karena Inovasi Metode Proses Pengolahan Limbah Batik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Dra Wiwik Niarti, Tokoh Pelopor Batik Raih Dekranasda Award 2025, Keliling Inggris karena Inovasi Metode Proses Pengolahan Limbah Batik

-Advertisement- HUT

Awalnya tidak tahu mau berbuat apa saat kelompok PKK nya mendapatkan dana hibah, Dra Wiwik Niarti kemudian memutar otak untuk berkreasi. Wiwik yang menyukai budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa terbesit untuk belajar membatik  di tahun 2019 silam.

Dari situ ia belajar dan berkembang hingga menjadi ikon dan Tokoh Pelopor Batik. Belum lama ini ia dianugerahi penghargaan dalam ajang Dekaranasda Award Tahun 2025 dalam Kategori Tokoh Pelopor Batik.

Wiwik memang dikenal sebagai pencipta Batik Blimbing Kota Malang. Awalnya tidak semulus seperti dugaan. Dia harus jatuh bangun untuk mengembangkan Batik khas Blimbing yang kini menjadi ikon Batik asal Kota Malang.

“Di 2019 kami di PKK dapat hibah. Bingung ini mau diapakan. Saya terbesit saja kenapa ga belajar dan menciptakan batik khas. Kebetulan saya ini suka belajar budaya khususnya budaya Jawa. Saya ajak Ibu-Ibu PKK lain belajar membatik saat itu pakai dana hibah,” papar Wiwik yang bergabung di PKK Kelurahan Blimbing saat itu.

Darisitu ia mengajak beberapa ibu PKK lainnya mengikuti pelatihan dan belajar membatik. Tetapi tidak semua bertahan alias protol. Ia tetap maju dan belajar. Setelah menguasai ilmu membatik ia berpikir menciptakan batik yang khas.

Karena ia berasal dari Kecamatan Blimbing, Wiwik memikirkan untuk membuat batik yang khas. Ia juga diajarkan bahwa seluruh daerah di Indonesia harusnya memiliki batik khas masing-masing (saat belajar membatik).

“Jadi saya berpikir kenapa ga buah blimbing saja. Lalu mulailah saya buat batik motif blimbing saat itu. Mulai dikenal, tetapi ternyata tidak terlalu ngangkat. Saya berpikir apalagi yang bisa saya buat? Akhirnya saya putuskan Topeng Malang saja. Karena ikon budaya Malang ya Topeng Malang,” tegas dia.

Pada 2010 dengan batik yang ia produksi menggunakan motif Topeng Malang mulai dikenal. Ternyata motif batik dengan Topeng Malang dilirik sebagai kekhasan Kota Malang. Dan ia mulai membuat batik dengan berbagai macam jenis Topeng Malang.

Disitu Batik Blimbing mulai dikenal. Terutama dilirik jajaran instansi khususnya Pemkot Malang sebagai karya batik khas Malang.

“Sejak empat tahun terakhir ini karya Batik Blimbing dipesan terus untuk dipakai sebagai Seragam kegiatan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota se Indonesia). Dan beberapa perangkat kecamatan juga pesan ke kami terus untuk batik nya,” tegas perempuan kelahiran tahun 1962 ini.

Tidak hanya di motif Topeng Malang, ia kemudian mengembangkan produksi motif batiknya dengan tema-tema budaya khas Malang lainnya.

Kini yang paling best seller atau terbanyak disukai adalah yang bertemakan Heritage Malang. Yakni motif seperti bangunan heritage Kota Malang, motif Tugu Kota Malang, dan banyak lainnya soal ke arifan lokal khas Malang Raya.

“Saya tidak terbatas di Kota Malang saja. Tetapi Malang Raya. Kapan hari buat juga motif bantengan itu kan khas Kabupaten Malang. Ini juga sangat disukai,” tutur alumnus TK, SD, dan SMP Santa Maria I ini kepada Malang Posco Media.

Saking populernya, Batik Blimbing juga kini sudah bekerjasama dengan kurang lebih 15 lembaga pendidikan di Malang Raya untuk memproduksi seragam batik. Untuk menjaga kualitas, ia tidak menyamakan motif dari satu instansi dengan instansi lainnya.

Ia menjelaskan batik yang diproduksi atau dipesan khusus sebuah lembaga tidak akan dibuat sama dengan yang lainnya.

“Jadi misal satu lembaga pendidikan pesan, saya tidak akan menyamakan modelnya. Oke motif batiknya bisa sama, tetapi warna dan detail lainnya akan saya bedakan. Ini memang butuh waktu tetapi itu untuk menjaga kualitas dan ke khasan Batik Blimbing kami,” tutur dia.

Butik Batik Blimbing Kota Malang yang saat ini bisa dijumpai di Jalan Candi Jago No 6 Kelurahan Blimbing Kecamatan Blimbing Kota Malang ini kini terus berproduksi. Wiwik tidak hanya memberdayakan warga sekitar tetapi juga membuka pintu bagi mereka yang ingin belajar Batik Malang dari nol.

Dia pun mengajak lulusan-lulusan SMK dengan jurusan terkait untuk bergabung di butiknya. Memberdayakan mereka yang memiliki passion untuk melanjutkan tradisi Batik Malang yang ia bangun.

“Dan disini mahasiswa-mahasiswi asing atau mereka yang pertukaran pelajar sering kesini belajar. Tiap tahun 80 sampai 100 mahasiswa asing kesini belajar. Saya suka jika orang kesini mau lihat dan belajar ndak apa-apa. Toh ilmu ini untuk diteruskan, agar lestari Batik Malang kita ini,” pungkas Wiwik yang pada Tahun 2019 berkeliling ke Inggris karena metode proses pengolahan limbah Batik Blimbing dianggap inovatif. (Sisca Angelina/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img