MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Untuk memastikan keberlangsungan pembelajaran dan kondisi infrastruktur di sekolah-sekolah, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah. Selasa (14/11) kemarin, Wahyu mengunjungi SDN Bareng 3 yang berlokasi di Jalan Kawi Selatan,.
Dia mengecek sejumlah ruangan kelas dan berkomunikasi langsung dengan siswa-siswi. Saat itu, Wahyu pun mengungkapkan bahwa disitulah ia menimba ilmu semasa kecilnya.
“Ini jadi mengingat dulu masih kecil, pas nakal-nakalnya. Saya ingat, gobak sodor di depan situ lari-lari keringetan baru masuk sekolah. Jadi saya masuk sini itu SD kelas 3, saya pindahan dari Jakarta. Rumah saya persis di sebelah sekolah ini. Di sini sampai dengan kelas 6 lulus tahun 1979, kemudian sekolah di SMPN 6,” ungkap Wahyu.
Sembari bernostalgia, Wahyu berkunjung ke sekolah juga untuk melihat perkembangan sekolah-sekolah. Selain itu juga dimanfaatkan untuk program berbagi seragam bagi siswa siswi
“Tadi saya juga tanya sama anak-anak, mereka terima kasih seragamnya pas dan digunakan. Memang dari seragam ini sangat diperlukan sekali oleh mereka,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia juga memastikan sarana prasarana di sekolah itu juga tergolong baik. Ia justru terkesan dengan banyaknya prestasi yang telah diraih. Bahkan, dalam kesempatan itu juga menemukan siswa potensial yang berbakat dalam pembuatan game. Di usia SD ini dia sangat terkesan karena hal ini terkait juga dengan industri kreatif.
“Ada satu siswa kelas 5 malah mencipatkan game. Itu tdi saya tanya masih malu-malu, mungkin dia agak sulit menjelaskan. Saya minta Kadiskominfo dan Kadis Pendidikan untuk melihat ini. Karena kelas 5 sd sudah menciptakan game ini kan bagus. Ini salah satu bahan saya untuk melihat bahwa ekonomi kreatif ini tidak hanya yang selama ini milenial. Sekarang dibawah milenial, kelas 5 SD sudah bisa kita munculkan,” bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menyampaikan, kunjungan ke sekolah ini memang program Pj wali Kota Malang untuk berkeliling di sekolah-sekolah dan diawali di SDN 3 Bareng. Tujuannya ingin melihat bagaimana pembelajarannya, lingkungannya, sarana prasarana, bahkan termasuk kebersihan kantinnya.
“Karena di Kota Malang ini banyak sekolah, sementara anggarannya juga terbatas. Jadi biar Pak Pj Wali Kota Malang bisa melihat skala prioritas walaupun tidak bisa semua sekolah,” terang Suwarjana.
Setelah ini, selanjutnya akan dilakukan proses survei mengingat tiap sekolah kebutuhannya tidak sama. Harapannya dengan begitu akan bisa mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan. Maka dari itu juga, pihaknya sudah menyiapkan anggaran insidentil
“Insidentilnya sekitar Rp 1 miliar, itu misal ada bencana yang berdampak ke sekolah. Karena kita kan juga ada sekolah yang bangunannya di pinggir sungai,” tandasnya. (ian/aim)
