MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sampah bukan untuk dibuang, tapi diolah agar lebih produktif. Inilah yang diungkapkan Aries Agung Paewai, Pj Wali Kota Batu saat berkunjung ke Devisi Tata Kelola Sampah di Jatim Park 2 Jalan Raya Oro-oro Ombo Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Aries menyampaikan bahwa di dua tempat tersebut sampah betul-betul tidak tersisa dan semua sampah dikelola menjadi hasil yang lebih produktif. Sehingga bisa menjadi contoh dan semangat dalam pola baru menangani masalah sampah di Kota Batu.
“Inilah yang disebut sampah tidak untuk dibuang, tetapi semua diolah digunakan agar lebih produktif,” ujarnya usai melaksanakan kunjungan di TPS3R Jatim Park 2 Senin (4/9) kemarin.
Diungkap Aries saat berkeliling ke Divisi Tata Kelola Jatim Park 2, yang bernama ZOWHIS, zero waste holistic integrated system jika semua sampah baik organik dan non organik diolah hingga tidak bersisa. Khusus sampah organik, baik daun dan kotoran hewan, semua diolah kembali menjadi kompos yang dipergunakan untuk media tanam dan pupuk di Jatim Park Group. “Ini sesuai dengan namanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Sujono Jonet, Anggota DPRD Komisi C Kota Batu yamg ikut dalam kunjungan tersebut menyampaikan bahwa Divisi Tata Kelola Jatim Park 2 merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolaan tempat wisata. Sehingga sampah yang dihasilkan dapat lebih bermanfaat.
Sebelumnya, Aries Agung, melihat secara langsung di TPS3R Kelurahan Temas. TPS3R Temas merupakan tempat pengolahan sampah yang cukup padat, rata-rata 7 sampai 10 ton perhari. Bahkan menurut catatan DLH, Kelurahan Temas merupakan pemasok sampah terbesar di TPA Tlekung bersama Kelurahan Sisir.
Meskipun TPS3R sudah berjalan. Namun perlu dilakukan penambahan peralatan dan mesin yang sudah dianggarkan di Perubahan APBD Kota Batu Tahun 2023.
Saat berkunjung, Aries Agung yang didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aries Setiawan, Sekretaris DLH, Parman dan Lurah Temas, Adi Santoso, mengaku perlu dibangun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah.
“Untuk TPS3R Temas kami masih menemuka banyaknya sampah yang belum dipilah. Oleh karena itu, DLH akan bersinergi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mengolah sampah dan memberikan edukasi dalam membuat komposter sederhana di lingkungan sekitar rumah,” terangnya.
Sebelumnya Pj Wali Kota Batu juga melihat TPS3R Desa Oro-oro Ombo yang berada di Jalan Lingkar Barat Kota Batu. Aries yang didampingin Direktur PDAM Among Tirto, Edy Junaedi dan Kepala Desa Oro-oro Ombo, Wiweko, mendengarkan penjelasan dari Ketua TPS3R Jalibar Berseri, Titik Setyowati.
Pendampingan jajaran ASN ataupun Dirut BUMD seperti Perumdam Among Tirto terkait pengelolaan sampah merupakan bagian dari upaya Pemkot mengajak ASN untuk mendampingi masyarakat pilah sampah. Bahkan Pemkot Batu juga telah menerbitkan SE agar OPD melakukan pendampingan di masyarakat dengan terjadwal.
“Di TPS3R Jalibar Berseri ini, tampak masyarakat sebagian besar sudah memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Beruntung, di Desa Oro-oro Ombo yang memiliki 13 RW, telah memiliki bank sampah di masing-masing RW. Sehingga pemahaman masyarakat sudah cukup baik dalam memilah sampah,” urainya.
Namun demikian, Titik menambahkan jika TPS3R Jalibar setelah adanya surat edaran wali kota, perlu penambahan daya tampung dan tenaga kerja. Titik menjelaskan jika sebelumnya, hanya menampung sampah warga sejumlah 400 KK, saat ini warga yang ditampung mencapai 3000 KK termasuk sampah perumahan, Lippo Plaza dan cafe disekitarnya.
Yang menarik, TPS3R Jalibar telah memanfaatkan sampah anorganik sebagai bahan kerajinan, untuk membuat sandal, tas, dompet. “Disini sangat menarik, karena telah mengolah sampah menjadi kerajinan yang lebih bernilai jual. Untuk itu saya berharap, seluruh masyarakat mulai membangun kesadaran pentingnya mengolah sampah untuk menjadi produk yang bermanfaat. Ayo pilah sampah, ayo olah sampah lebih bermanfaat,” pungkasnya. (eri)