.
Sunday, December 15, 2024

Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tabur Bunga di Gate 13

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, kembali mengungkapkan dukanya. Mereka melakukan tabur bunga di depan Gate 13 Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu (3/6) sore.

Isatun Saadah, 25, warga Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang itu, merasa bahwa penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan masih jauh dari kata adil. Oleh sebab itu, ia berharap agar Stadion Kanjuruhan dapat dijadikan monumen atau museum mengenang Tragedi Kanjuruhan.

“Kami tentu menolak pembongkaran terhadap Stadion Kanjuruhan. Beberapa keluarga korban yang lain juga berharap untuk stadion ini dimuseumkan saja,” ungkapnya.

Mereka menganggap dengan dimuseumkannya Tragedi Kanjuruhan, bisa tanda kenangan untuk generasi selanjutnya. Itu sebagai bukti bahwa persepakbolaan di Bhumi Arema pernah terpuruk dalam ketidakadilan.

“Kalau sampai dibongkar, bagaimana nasibnya anak-anak kami, yang telah mendukung sepakbola Arema FC. Sedangkan keadilan nggak ada buat mereka (para korban),” lanjut kakak dari salah satu korban meninggal bernama Wildan Ramadani.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rini Hanifah, warga Pulosari Kabupaten Pasuruan. Ia menyebutkan bahwa pihaknya masih belum lega dengan proses hukum yang sudah berjalan.

“Tentu untuk laporan model B di Polres Malang tetap kami lanjutkan. Karena anak-anak kami bukan meninggal karena angin. Nyatanya anak-anak kami dibunuh, dibantai. Anak kami tidak demo, anak kami mencari hiburan, dengan mendukung Arema,” bebernya.

Bahkan ada ancaman Golput di momen Pemilu Serentak 2024 mendatang, dari pihak keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka menuntut bahwa pihak aparat penegak hukum, hingga Pemerintah RI tidak kunjung menunjukkan penuntasan Tragedi Kanjuruhan.

“Presiden juga ingkar janji, dulu waktu dikumpulkan di RS Saiful Anwar, katanya mau membantu usut tuntas. Namun, mana buktinya. Sampai sekarang laporan model B juga masih stagnan,” tegasnya.

Pihak keluarga yang hadir juga menagih janji Ketum PSSI Erick Thohir. Mereka merasa dijanjikan oleh pihaknya kala hendak menjabat orang nomor satu di tubuh PSSI.

“Waktu sebelum menjabat ketua PSSI, beliau menjanjikam akan mengikuti Usut Tuntas. Kami minta tolong, dari keluarga korban membutuhkan janji bapak. Bukan sekadar omong kosong. Setelah jadi ketua PSSI, bapak nol kosong,” tandasnya. (rex/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img