.
Saturday, December 14, 2024

Keluhkan Kinerja Wasit

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, BOGOR – Kalah dari Persib Bandung dengan skor tipis 0-1 membuat penggawa Arema FC kecewa. Selain pelatih I Putu Gede Swi Santoso yang menyesalkan banyak drama dari pemain lawan, kepemimpinan wasit pun menjadi sorotan. Manajer Arema FC Wiebie Dwi Andriyas kecewa dan sempat terlihat mencoba protes kepada wasit ketika akhir pertandingan.

Wiebie tak segan menyoroti kinerja wasit yang dipimpin Faulur Rosy. Salah satunya, pelanggaran yang dilakukan Ahmad Jufrianto kepada Gian Zola di menit 91 di kotak penalti. “Harusnya itu penalti untuk Arema. Karena Zola sudah kontrol bola tapi Jufrianto menghadang dengan sikunya,” jelasnya.

Wiebie mengaku keputusan tersebut sangat merugikan timnya. Apalagi jika wasit memimpin dengan benar, Tim Singo Edan diprediksi bisa pulang membawa poin. “Kalau wasit begini terus susah untuk tim dan pemain. Harusnya bisa jadi pelindung di tengah lapangan,” kata pengusaha asli Malang tersebut.

Selain pelanggaran di menit akhir, ada beberapa pelanggaran keras juga yang terjadi selama pertandingan. Dirinya juga menyoroti tekel keras yang dilakukan pemain Persib Bandung. Seperti pelanggaran kepada Jayus Hariono, juga yang diterima Rizky Dwi Febrianto dan Renshi Yamaguchi.

“Tekel dengan dua kaki sungguh berbahaya bagi pemain. Jika sampai cedera tentu sangat merugikan. Namun, wasit hanya diam dan tidak memberikan peringatan. Padahal jelas di dekat wasit ada tekel dengan dua kaki. Itu berisiko untuk pemain, harusnya di tegur bahkan kartu,” kata Wiebie.

Sudah beberapa kali dirinya mengeluhkan kinerja wasit di Liga 1. Bahkan, bukan hanya timnya beberapa tim juga mengeluh kinerja wasit. Tentu ini menjadi evaluasi bersama untuk sepak bola Indonesia.  “Harus jadi evaluasi bersama apalagi pengurus PSSI juga baru. Mungkin jadi masukan soal kinerja wasit agar lebih baik dan tidak merugikan,” tegasnya.

Menurut Pemain Arema FC Hamzah Titofani Rivaldy, kejadian tersebut tentu berpengaruh pada para pemain di lapangan. Apalagi, untuk kategori bigmatch dengan tensi tinggi.  “Kalau keputusan tidak tepat, kadang bisa membuat emosi. Selain itu, ada yang mengulur-ulur waktu juga bisa mempengaruhi pemain,” kata dia. (ley/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img