MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pengelolaan basis data Kota Malang akan digalakkan melalui beberapa program khusus. Terutama agar pengelolaan data bisa tertib mulai dari tingkat kelurahan. Salah satu yang dicetuskan adalah program Kelurahan Cantik (Cinta Statistik). Di Kota Malang sudah ada di Kelurahan Sukoharjo yang menjadi kelurahan Cantik.
Hal ini disampaikan dalam Pembinaan Pengelolaan Data kepada seluruh lurah se Kota Malang di Savana Hotel and Conventions, Rabu (16/3) kemarin. Kegiatan ini diharapkan memberi ilmu tentang tata kelola data statistik sektoral. Untuk bisa pula dipadukan dengan data secara umum milik Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang. Tujuannya untuk menjadi satu big data.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menjelaskan, pengelolaan data menjadi Big Data merupakan hal yang harus direalisasikan secepatnya. Pasalnya kebutuhan data yang terkelola dan terintegrasi semakin besar.
“Himpunan data mulai dari perangkat terkecil seperti kelurahan sangat penting. Data detail kependudukan misalnya bisa dimulai dari sana. Data ini bisa dibawa kemana-mana dan sudah valid bisa diintegrasikan dengan yang lain nanti,” jelas Sutiaji.
Untuk itulah dibuatkan satu program khusus yakni Kelurahan Cantik. Dengan makna, cantik dalam pengelolaan data dan statistik. Nantinya, data yang ada di kelurahan ini akan dihimpun menjadi satu untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat.Mulai dari aspek ekonomi sosial budaya, kesehatan, hingga kemiskinan. Data tersebut bisa salin divalidasi satu sama lain.
“Nanti BPS yang akan melakukan pembinaan. Mereka juga akan melakukan kerjasama dengan Universitas Brawijaya, karena di sana ada pusat statistik,” jelasnya lagi.
Menambahkan, Kepala Diskominfo Kota Malang, M Nur Widianto menyampaikan, bahwa pembinaan ini yang disasar ada dua hal. Pertama penguatan data sektoral di perangkat daerah dan kecamatan untuk membuat data di wilayah. Kedua dilanjutkan dengan pendampingan oleh BPS dalam membuat data sektoral tersebut.
“Golnya dari pembinaan ini ialah agar dapat mengedukasi masyarakat untuk memahami statistik. Mulai dari kepentingan, keperluan, hingga kemanfaatan yang harus dapat dipahami oleh masyarakat,” pungkasnya. (ica/aim)