.
Friday, November 22, 2024

Kelurahan Ngaglik; Sering Ekspor Luar Negeri, Buka Sayembara Kain Lipat Jumput

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, KOTA BATU – Setelah sukses dengan produk unik khasnya yakni kain lipat jumput, Kelurahan Ngaglik akan melakukan sayembara. Sayembara itu guna menambah pekerja agar produksi kain lipat jumput juga bertambah.

Sayembara dibuka karena selama 3 tahun berproduksi, terbukti banyak sekali turis baik itu lokal maupun mancanegara yang memburu kain itu. Serta banyak yang kagum dengan cara pengolahan kain lipat jumput ini.

Edwin Yogaspatra yang merupakan Lurah Ngaglik mengatakan akan membuka sayembara di setiap masing-masing RW. Sayembaran dibuka mulai 1 Maret hingga 8 Maret 2022.

“Kriterianya yang kami cari ibu-ibu setiap RW yang memiliki keterampilan. Sehingga nanti hasil kain yang diproduksi pun bisa maksimal dan memiliki ciri khas,” ujar Edwin kepada New Malang Pos.

Ia juga mengatakan bahwa gerai Kembang Tanjung itu juga merupakan wisata edukasi. Sehingga tidak hanya bernisnis namun juga memberikan pengetahuan kepada anak-anak sekolah, masyarakat, dan beberapa kelompok usaha UMKM di Kota Batu.

“Bahkan kami pernah mengundang tamu untuk studi kesini. Mulai dari Jawa Barat, Makasar, hingga Banjarmasin,” imbuhnya. Para tamu itu justru memborong semua hasil produksi kain lipat jumput dalam sekejap.

Ditambahkan oleh Sofi Hidayah, yang merupakan ketua Kube Kembang Tanjung dalam waktu 2 jam sudah bisa terjual Rp 3 juta.

“Mereka sangat kagum sehingga langsung memborong semua kain yang kita produksi saat itu. Setiap bulan kami sampai tidak sempat ada stock sisa, karena kain selalu terjual habis,” kata Sofi

Ia mengatakan Kembang Tanjung sudah memiliki langganan dari luar negeri. Pihaknya sudah sering mengekspor kain itu ke Jepang dan Singapura.

“Karena kita tidak hanya membuka offline, kita juga giat di online. Bahkan Putri Indonesia juga memesan kain dari kita untuk mengangkat dan memarkan produk lokal,” imbuhnya.

Pihaknya juga bekerja ssama dengan Pupuk Bawang Cafe yang juga memajang produk Kembang Tanjung. Kain lipat jumput itu juga laku keras di Pupuk Bawang.

“Dalam sebulan kami bisa menjual kain hingga 45 pcs, kalau syal bisa 15 sampai 20 pcs. Jadi dalam sebulan kita bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 6 juta,” papar Sofi.

Maka dari itu, Kelurahan Ngaglik membutuhkan tambahan tenaga agar bisa menambah produksi kain lipat jumput.(ran/eri)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img