.
Friday, November 22, 2024

Kelurahan Songgokerto, Rayakan Hari Air Sedunia Lewat Kebudayaan Leluhur

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Perayaan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret dihelat di tiap daerah dengan cara yang beragam. Seperti Kelurahan Songgokerto dalam memperingati Hari Air Sedunia itu tak hanya pelestarian air saja, namun juga diselingi dengan pelestarian kebudayaan nenek moyang secara turun temurun.

Terlihat pada Selasa (22/3) kemarin masyarakat Kelurahan Songgokerto tengah melakukan ritual di Candi Songgoriti dalam memperingati Hari Air Sedunia. Masyarakat sangat antusias dan meriah dalam melakukan ritual itu, baik yang tua maupun yang muda.

Seperti yang disampaikan Mishariyadi selaku Ketua Forum Musyawarah Lingkungan Songgokerto bahwa dalam memperingati Hari Air Sedunia pihaknya juga tak luput dari pelestarian kebudayaan leluhur.

“Kita sebagai umat yang hidup di alam pasti butuh air, jadi air perlu disentuh dengan uri-uri budaya agar bisa dilestarikan. Di Kota Batu penggunaannya (air.red) tidak luput dari para petani yang juga membutuhkan air. Sehingga dalam peringatan Hari Air Sedunia ini kami sekalian melakukan ritual rutin para petani di tiap tahunnya,” jelas Mishar.

Rangkaian ritual itu mulai dari tusuk bumi, tabur garam sepanjang jalan, hingga cuci dandang di lingkungan sekitar Candi Songgoriti. Ia menjelaskan para petani di setiap menjalang bulan Ramadan juga membersihkan alat pertaniannya seperti singkal, garu, arit, dan pacul. Sehingga dalam memperingati Hari air Sedunia ini juga sekaligus melakukan ritual dan kebudayaan yang secara rutin dilakukan warga Songgokerto setiap tahunnya.

“Kami juga melakukan Resik Kalen atau bersih-bersih sungai. Kita ajar muda-mudi Songgokerto agar mereka tahu budaya nenek moyangnya sendiri. Kalau tidak kita ajak, anak-anak tidak akan tahu bagaimana kebudayaannya sendiri. Itu semua juga agar kebudayaan kita tidak punah, jadi kami ajak mereka melestarikan sumber air asli Songgokerto dengan Resik Kalen,” bebernya.

Menurutnya kondisi alam di wisata Songgoriti semakin terpuruk. Sehingga pihaknya berusaha mengangkat kembali dengan melestarikan kebudayaan seperti yang dilakukan saat Hari Air Sedunia 22 Maret 2022. Serta agar peninggalan sejarah tidak terkikis atau hilang.

Sementara itu Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Parman turut hadir dalam kegiatan makan bersama selepas ritual diselenggarakan. Pemerintah Kota Batu sangat mengapresiasi terhadap masyarakat yang telah memiliki spirit melindungi dan melestarikan air.

“DLH itu mengurusi tanah, air, udara, hutan dan lingkungan lainnya. Dengan adanya kegiatan ini, kami sangat apresiasi sehingga air betul-betul dijaga dengan baik. Keterlibatan pihak-pihak lain sangat penting dalam upaya melindungi air,” paparnya.

Pemerintah sendiri, melalui DLH juga telah berupaya untuk menjaga sumber air dengan melakukan berbagai program penghijauan di sekitar sumber. Yakni melalui program restorasi ekosistem bernama Shining Brantas. (ran/eri)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img