MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Musim kemarau yang terjadi di mayoritas daerah Jawa Timur menjadi berkah petani tembakau. Tak terkecuali petani tembakau di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung. Produksi mereka meningkat dan kualitas panen dalam kondisi terbaik.
Hal ini terjadi setelah dua tahun hasil panen petani tak sesuai harapan karena musim hujan berkepanjangan. Diakui Setyo, Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Jatiguwi, ia dan sekitar 70 anggota petani merasa senang dengan hasil panen. Dimana dalam setahun, setidaknya diperkirakan ada tiga kali tembakau bisa dipanen dengan kualitas tinggi.
“Saat kemarau seperti ini sekali panen antara satu sampai dua ton kering. Kalau basah kisaran 10 sampai 15 ton dalam satu hektar. Tapi kalau musim hujan, bisa-bisa sekali panen saja lalu tidak panen atau tanam lagi,” kata Setyo saat ditemui, Jumat (13/10). Rata-rata petani di Jatiguwi memiliki lahan seperempat hingga satu hektar.
Setyo mengaku tembakau hasil petani desa Jatiguwi menjadi salah satu yang kualitasnya unggul dibanding desa lain di Kecamatan Sumberpucung. Satu tanaman tembakau, jelas Setyo, memiliki umur 90 – 120 hari. Biasa ditanam mulai akhir bulan Mei dan Juni hingga awal Juli.
“Kalau cuaca bagus hasilnya bagus, karena kadar airnya sedikit. Kalau basah jadi banyak susutnya,” kata dia. Jika dihitung panen perkuintal tembakau basah saat musim cenderung hujan menghasilkan 17 kilogram tembakau kering, saat kemarau bisa 21 kilogram. Proses penjemuran memakan waktu hanya dua hari saat musim panas.
Berbeda jika saat penghujan maka bergantung keadaan teriknya matahari. “Bisa sampai seminggu, atau sampai butuh dioven, dan ada biaya tambahan. Itupun hasilnya kurang bagus,” katanya. Harga jual tembakau kering di pasaran, kata Setyo saat ini berkisar Rp 120 ribu hingga Rp 140 ribu perkilogram.
Jika cuaca tak bersahabat seperti dua tahun belakangan, harga jualnya hanya sekitar Rp 90 ribu. Selama ini, pemasaran tembakau Jatiguwi mayoritas ke pasar lokal Jawa Timur. Mulai dari Malang Raya, Blitar, hingga Banyuwangi. Dikatakan, jenis tanah juga berpengaruh pada kualitas tembakau yang ditanam. (tyo/mar)