.
Thursday, November 21, 2024

Kembali Daring Mahasiswa Kecewa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Baru sepekan luring Universitas Brawijaya (UB) kembali menerapkan perkuliahan daring total, untuk Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022. Karena berdasarkan data, ada peningkatan terkait jumlah dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Apalagi saat ini Kota Malang termasuk wilayah jumlah Covid-19 terbanyak. Menanggapi hal itu, Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, M.S mengatakan bahwa kebijakan tersebut demi kebaikan bersama. “Berdasarkan laporan Satuan Petugas Covid-19 UB memang ada peningkatan laporan tentang kasus positif. Demikian, bagi Dekan atau Direktur Sekolah Pascasarjana atau Direktur PSDKU untuk melaksanakan perkuliahan semester genap secara daring,” katanya.

Prof Nuhfil mengungkapkan pihaknya belum dapat memastikan batas waktu untuk penerapan kuliah daring.  “Untuk batas waktunya masih belum dipastikan, kita melihat perkembangan kondisi,” terangnya.

Kebijakan kuliah daring tersebut menuakan pro dan kontra bagi kalangan warga UB. Sebab, masih belum banyak mahasiswa yang belum merasakan pembelajaran luring. Terutama mahasiswa baru.

Mahasiswa UB, Jurusan Teknik Pengairan Semester 2, Attaya Rakha Aditama mengatakan bahwa ia siap melaksanakan daring kembali. Meskipun harus kecewa. Pasalnya ia merupakan mahasiswa baru, yang juga baru seminggu kuliah tatap muka. 

“Ada senang dan sedihnya. Apalagi masih mahasiswa baru. Berhubungan ada perubahan lagi, ya diikuti saja. Dari pada memperburuk keadaan pandemi. Kesehatan lebih utama. Kalau disuruh milih, ya saya lebih memilih luring,” ucapnya.

Mahasiswa asli Malang itu juga menyampaikan sebaiknya perkuliahan dapat dilakukan secara hybrid atau bertahap. Misalnya, 25 persen atau 50 persen. Sebab banyak mahasiswa yang belum merasakan fasilitas secara menyeluruh. “Semoga perkuliahan bisa kembali luring ya walaupun harus 25 persen atau bertahap. Jangan terlalu lama daring. Apalagi anak teknik butuh praktek langsung,” tuturnya.

Pendapat tersebut ditambahkan oleh Mahasiswa UB, Jurusan Vokasi prodi Administrasi Bisnis semester dua, Yogi Girda Dwiyanto. Bahwa ia juga merasakan kekecewaan saat mendengar UB kembali daring total.

“Baru beberapa hari luring sudah kembali daring lagi. Kalau fakultas saya memang masih belum luring, tapi kemarin sempat berharap luring. Kabarnya banyak yang terpapar Covid-19 sehingga dilakukan daring kembali,” kata dia.

Terpisah, PTM TK, SD dan SMP kembali 50 persen. Dosen Psikologi UB, Ari Pratiwi, S.Psi., M.Psi menjelaskan kembali berubahnya kebijakan PTM di Kota Malang untuk SD dan SMP dapat menimbulkan perasaan ketidakpastian kepada anak.

“Mereka baru memulai adaptasi dari rumah ke sekolah, sekarang kembali di rumah lagi. Tentu hal ini dapat merasakan gelisah dan perasaan sedih. Bahkan, kita yang dewasa kadang merasa tidak senang juga,” ucapnya.

Ia memaparkan beberapa tips untuk orang tua dan guru dalam menghadapi perubahan tersebut. Pertama, orang tua harus mengajarkan sikap fleksibel kepada anak. Agar tidak menyebabkan anak menjadi stress. Kedua, orang tua harus memahami perasaan anak. Ketiga, orang tua harus bijak dan cerdas dalam mengatur waktu belajar anak dengan konsisten. Keempat, sebaiknya satuan lembaga pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang nyaman.

“Memang menjadi tantangan untuk guru. Namun, itu sudah menjadi kewajiban mutlak bahwa guru harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman. Agar siswa dapat beradaptasi baik saat luring atau daring,” pungkasnya. (mda/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img