spot_img
Saturday, May 11, 2024
spot_img

Taklukkan Persikabo 1973 3-1

KEMBALI GARANG

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, JAKARTA – Arema FC akhirnya mulai meninggalkan tren negatif susah menang di pekan 31 BRI Liga 1 2022/2023. Sempat tertinggal lebih dulu di babak pertama, Tim Singo Edan sukses melakukan comeback dan kembali garang hingga akhirnya mampu menaklukkan Persikabo 1973 dengan skor 3-1 dalam laga yang berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Minggu (19/3) kemarin.

Hasil ini menjadi modal berharga bagi Arema FC sebelum melakoni dua laga tunda yang berlangsung di awal puasa pekan ini. Arema FC sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Dimas Drajad di babak pertama. Persikabo 1973 berhasil menembus jala Arema FC yang telah tampil ofensif sejak awal pertandingan. Pada menit 39, Arema FC sudah tertinggal 0-1.

Anak asuh Joko Susilo ini gagal menembus pertahanan Persikabo 1973 yang tampil disiplin di babak pertama. “Gaya permainan kami tentu berisiko untuk kebobolan karena kami main ofensif. Menyerang mulai babak awal dan risikonya di situ (kebobolan),” kata Pelatih Arema FC Joko Susilo.

Oleh sebab itu, babak kedua timnya mulai melakukan perubahan taktikal. Permainan tetap ofensif, bahkan memasukkan pemain yang bertipikal membangun serangan dan kian menyerang. Abel Camara dan Jayus Hariono ditarik, digantikan Gian Zola dan Muhammad Rafli. “Untuk itu di babak kedua kami harus berubah karena di babak pertama sangat rapat untuk pertahanan Persikabo,” sebutnya.

Saat jeda, Gethuk terlihat berkomunikasi dengan barisan asisten pelatih. Termasuk pula dengan Video Analys FX Yanuar di belakang bench. Saat babak kedua, Arema FC semakin mengurung tim tamu. Sepanjang laga, ada 16 total percobaan shot dilakukan Dedik Setiawan dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Banyak peluang dihasilkan, bahkan Persikabo 1973 melakukan dua pelanggaran di kotak penalti. Salah satunya berujung hukuman penalti.

“Ini juga tidak lepas dari analisa tim pelatih kami. Makanya saya bilang cukup banyak terima kasih ke tim pelatih,” sebut dia.

Alhasil setelah laga, pria asal Cepu ini menyebut satu per satu siapa yang dianggap penting dan berjasa di balik kemenangan kemarin. “Pertama, saya ucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Eas atas kemenangan ini. Kedua sangat penting saya harus berterima kasih kepada pemain-pemain kami. Mereka luar biasa bekerja keras dalam situasi apapun,” tambahnya.

Dia menyebutkan, pemain masih tetap tampil konsisten untuk bekerja keras dan memiliki motivasi mengejar kemenangan walau dalam keadaan tertinggal. “Saya juga ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan pelatih yang sangat-sangat mendukung untuk keberhasilan ini. Termasuk Coach Putu Gede meskipun beliaunya tidak di sini, dia juga sangat komunikatif, berperan dalam kemenangan ini,” tambahnya.

Dengan hasil tersebut Arema FC mulai meninggalkan bayang-bayang tren negatif yang sempat terjadi di awal putaran kedua. Lima laga beruntun tanpa kemenangan. Laga tanpa kemenangan Arema FC terhenti di pertandingan kelima.

Selain itu, kemenangan berarti bagi Arema FC di klasemen sementara. Alfarizi dkk kini naik ke posisi 10 dengan torehan 37 poin.

Sementara itu, di kubu Persikabo 1973, Pelatih Aidil Sharin bin Sahak mengatakan, timnya mampu mengontrol di babak pertama. Permainan bagus membuat Laskar Padjajaran pun mencetak gol pembuka dalam laga kemarin. “Kami kontrol game dengan bagus. Kita tahu cuacanya ketika main jam 3 sore sulit untuk bisa pressing, tapi kami dapat satu gol,” jelasnya.

Di babak kedua, menurutnya, game lebih terbuka. Ia menyadari Arema FC akan lebih menyerang karena ketinggalan satu gol. “Tapi kami bisa bermain dengan baik. Baru selepas keputusan penalti, pemain saya mereka manusia biasa dan di posisi itu bisa emosi, nggak bisa kontrol. Jadi kami sedikit menurun karena emosi. Tapi, meskipun Arema FC yang mendapatkan tiga angka, yang penting pemain saya sudah memberi yang terbaik,” paparnya.

Menurutnya, apa yang terjadi dalam laga kemarin, yakni kebobolan tiga gol adalah hal biasa dan mungkin terjadi di pertandingan. “Itu biasa saat leading 1-0, tekanan itu pasti ada. Dan saat Arema ketinggalan satu gol, mereka all out melakukan serangan untuk mencari gol,” tambahnya.

Sebenarnya, menurut Aidil, timnya berusaha menyerang dan membuat gol kedua. Tapi gagal karena pressure dari Arema FC jauh lebih besar di babak kedua. “Kami ada pressure sehingga tak bisa mendapatkan second gol,” pungkas dia. (ley/lim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img