.
Friday, December 13, 2024

Kembali PTM 50 Persen

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Pemkot Batu kembali berlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen. Begitu juga Pemkab Malang belum terapkan PTM 100 persen. Di Kota Malang sejumlah sekolah terapkan PTM separo dari kapasitas sekolah.  Itu demi mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih menjelaskan sesuai urat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, pihaknya melakukan percepatan mengenai informasi PTM 50 persen ke seluruh sekolah.

Percepatan itu dilakukan juga atas intruksi Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Batu kepada Dinas Pendidikan. Sehingga Surat Keputusan (SK) Wali Kota Batu terkait pelaksanaan PTM 100 persen tidak diterapkan kembali.

“Benar, per Senin 7 Februari (kemarin) sekolah di Kota Batu diberlakukan  PTM 50 persen. Sistemnya sekolah masing-masing yang mengatur,” jelas Eny.

Kebijakan pembatasan itu tak hanya dilakukan di sekolah. Lingkungan pemerintah seperti Balai Kota Among Tani juga. Mulai Senin (7/2) kemarin  diberlakukan wajib scan barcode PeduliLindungi bagi semua yang memasuki pusat pemerintahan di Kota Batu itu.

Sementara itu Pemkab Malang berlakukan PTM sesuai Inmendagri  No 7 tahun 2022 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 Covid-19. Saat ini Kabupaten Malang berada di PPKM Level 2. Dalam aturan tersebut, PTM dapat digelar dengan kapasitas 50 persen. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM.

“PTM ini kebijakan sekolah masing-masing. Sekolah siap, bisa menggelar PTM. Tapi sejak awal sudah kami sampaikan sesuai dengan aturan. Jika berada di level 2 maka PTM digelar dengan kapasitas 50 persen,’’ ungkapnya.

Wahyu mengatakan laporan Dinas Pendidikan tak ada sekolah yang gelar PTM 100 persen. “Kalau ada pasti akan kami tegur, karena aturannya memang demikian,’’ ucapnya.

Di Kota Malang,  MIN 1 Malang masih melakukan pembelajaran daring. Alasannya karena ada wali murid yang melaporkan bahwa anak mereka reaktif Covid-19.

Kepala MIN 1 Malang Drs Suyanto M.Pd  mengatakan bahwa ditemukan kasus reaktif yang berasal dari klaster keluarga,”Informasinya dari kakak beradik. Itu klaster baru, masih swab antigen. Ya benar, itu di luar kasus sebelumnya. Jadi ada penambahan lagi,”terangnya.

Sementara itu setelah dua minggu lock down, kini MAN 2 Malang sedang menjalankan kebijakan PTM terbatas 50 persen. Terhitung sejak Senin (7/2) kemarin. 

“Mulai hari ini non mahad sudah 50 persen, kalau mahad akan masuk pekan depan. Juga 50 persen. Bertahap dulu. Yang jelas kita mengikuti kebijakan pemerintah, Kementerian Agama, dan Dinas Kesehatan Kota Malang,” jelas  Kepala MAN 2 Malang Drs  H  Mohammad Husnan, M.Pd.

Sedangkan Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan perkuliahan hybrid untuk pertama kalinya terhitung Senin (7/2) kemarin. Namun tidak semua fakultas melaksanakan perkuliahan hybrid.

Fakultas yang siap melaksanakan perkuliahan hybrid di antaranya Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES). Kelima fakultas tersebut menjalankan perkuliahan hybrid dengan sistem transit, Selasa (8/2) hari ini.

Rektor UB Prof  Dr Ir Nuhfil Hanani AR, MS menyampaikan hari pertama perkuliahan hybrid di UB berjalan lancar. Itu seusai melakukan peninjauan di beberapa fakultas.

“Maksimal 10 mahasiswa dalam satu kelas. Normalnya 40 mahasiswa. Bahkan di beberapa fakultas ada ruang transit untuk menunggu jam perkuliahan. Tentu dengan protokol kesehatan (prokes) layaknya UTBK,” katanya.

Kabarnya, fakultas yang belum melaksanakan perkuliahan hybrid kemarin akan berlangsung pekan depan. Alasan belum melakukan perkuliahan hybrid karena kesiapan belum maksimal.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Hamamah S.Pd, M.Pd, Ph.D menyampaikan pihaknya menjalankan prosedur hybrid sesuai aturan rektor. Mahasiswa yang bisa mengikuti perkuliahan daring maksimal 25 persen dari kapasitas normal. Yakni hanya 10 mahasiswa.  “Untuk FIB maksimal jam perkuliahan 50 menit. Kami sudah mengatur sebaik mungkin,”ucapnya. 

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyediakan ruang transit bagi mahasiswa yang sedang menunggu jam masuk kuliah. Sehingga mahasiswa tidak bergerombol dan dapat mengkondisikan dengan baik.

“Sebelum masuk ruang transit mahasiswa diharuskan check in di aplikasi PeduliLindungi. Kemudian cuci tangan dan cek suhu badan. Setelah itu duduk di kursi yang sudah disediakan. Jika sudah waktu masuk kelas maka kita panggil satu persatu,” jelas Wakil Dekan I FEB UB Ainur Rofiq, S.Kom, SE, MM, Ph.D, CFA.

Sedang di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB  setiap selesai jam perkuliahan dilakukan penyemprotan disinfektan.  Dekan FIA Andy Fefta Wijaya MDA, Ph.D mengatakan dalam satu kelas bisa dipakai lima sesi perkuliahan.

“Untuk jumlah per kelas mungkin hampir sama semua. Yaitu 10 mahasiswa. Tapi  ada juga yang tujuh atau delapan mahasiswa. Karena satu satu kelas bisa dipakai lebih dari satu sesi maka kami selalu melakukan penyemprotan cairan disinfektan seusai perkuliahan,” terangnya. (ran/ira/mda/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img