KOTA MALANG pernah diakui sebagai barometer pertinjuan di tanah air. Karena itu, promotor asli Arek Ngalam yang kini berdomisili di Jakarta, Faisol bertekad untuk mengembalikan kejayaan tinju di Bumi Arema.
‘’ Kota Malang pada saat bersamaan pernah sekaligus memiliki tujuh petinju juara Indonesia. Belum lagi petinju juara internasional. Saya ingin Malang terus melahirkan petinju berprestasi. Baik dalam skala nasional maupun internasional,’’ tegasnya kepada Malang Posco Media,Sabtu (28/10).
Untuk mewujudkan tekadnya tersebut, mantan petinju sasana Trisula, Arema dan Kanjuruhan ini pada tahun 2012 mendirikan FITMA (Forum Insan Tinju Malang) dan selama ini aktif menggelar berbagai pertandingan di Malang. Tujuannya hanya satu. Yaitu agar para petinju potensial dari Malang Raya mempunyai pengalaman bertanding dan terus meningkatkan prestasinya.
‘’Sabtu 11 Nopember mendatang, saya kembali menggelar pertandingan internasional bertitel FITMA Big Fight is Back di Simpang Balapan Kota Malang. Saya dibantu teman lama saya yang merupakan mantan Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr.Daeng Mohamad Faqih,MH. Beliau bertindak sebagai co promotor,’’ urai pria ramah asli Ketawang Gede Kota Malang ini.
Ditambahkan, dua partai utama dalam gelaran tinju dengan penata tanding H.M.Nurhuda (mantan juara WBC Internasional) yang dikemas semarak mendatang menghadirkan dua petinju Thailand. Yaitu di kelas bulu 8 ronde antara Oky De’La Hoya Akbar (Santana Boxing Camp Kepanjen) melawan Nirun Baonok (Thailand). Dan, di kelas terbang ringan 8 ronde antara Rexy Akbar (Semeru Boxing Camp Lumajang) melawan Thani Narinram (Thailand).
‘’Selain dua partai utama tersebut ada beberapa partai tambahan lain yang tidak kalah seru. Dalam laga FITMA Big Fight is Back mendatang, kami juga menampilkan berbagai hiburan untuk memuaskan penonton,’’ pengusaha kelahiran 12 Oktober 1967 ini.
Setelah tidak aktif bertinju, Faisol kemudian hijrah untuk bekerja dan berdomisili di Jakarta hingga sekarang. Pemilik CV Mas Arema Sejati ini berkecimpung sebagai kontraktor perkapalan dan berkantor di kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara.‘’Pembinaan tinju sudah menyatu dalam jiwa saya. Saya dan teman-teman dari FITMA bertekad terus memajukan pembinaan dan prestasi para petinju di Kota Malang, kota kelahiran yang sangat saya cintai,’’ tegasnya.
Satu hal ditekankan oleh Faisol adalah untuk mewujudkan hal tersebut, mereka tentu tidak bisa sendiri tapi mutlak diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak. ‘’Baik instansi pemerintah, tokoh masyarakat, dunia usaha dan masih banyak lagi. Tanpa itu sulit kita menjalankan semua program secara maksimal,’’ pungkasnya. (nug)