MALANG POSCO MEDIA – Aset milik daerah memang harus digenjot untuk bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Termasuk aset wisata, apalagi wisata legendaris yang punya keunggulan sejak lama. Tak boleh ada alasan, karena sepi pengunjung terus kemudian tak dikelola dengan baik. Apalagi sampai terus menerus merugi.
Langkah Pemkab Malang, dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Malang yang menginginkan ada pihak ketiga dalam mengelola Wisata Wendit, patut diapresiasi dan dukung. Apalagi era sekarang, era dimana masyarakat butuh wisata yang menarik dengan fasilitas lengkap, tapi harganya terjangkau dan merakyat.
Wisata Wendit punya keunggulan yang tak dimiliki wisata lainnya. Di wisata ini ada hewan kera yang itu menjadi ikon wisata ini sejak lama. Anak kecil pasti sangat suka bila melihat hewan lincah nan lucu ini. Di wisata ini juga ada sumber air yang jernih dan sangat dibutuhkan masyarakat. Saking legendarisnya wisata ini, sampai ada ungkapan belum Lebaran kalau belum ke Wendit.
Harus diakui, era sekarang sudah bertebaran wisata-wisata ikonik yang menarik. Dengan sebaran media sosial yang menggila, wisata-wisata baru, termasuk di Kabupaten Malang juga cepat viral dan dikunjungi wisatawan. Namun di tengah persaingan yang semakin keras dan ketat ini, tak ada alasan untuk pasrah sama keadaan.
Dinas Pariwisata memang harus berpikir keras menemukan pihak ketiga yang bisa mengelola Wisata Wendit sehingga kembali jaya seperti sebelumnya. Tentu dibutuhkan pengelola wisata yang berkonsep kekinian dan modern. Nah pihak ketiga inilah yang nanti diharapkan bisa memaparkan bagaimana mengelola wisata Wendit ke depannya.
Wisata Wendit berbasis alam ini memang butuh sentuhan-sentuhan kekinian sehingga menarik wisatawan. Baik kalangan muda maupun kalangan tua. Tak hanya dari Malang Raya saja, tapi juga Jawa Timur dan Indonesia. Bahkan wisatawan mancanegara. Wisata ini masih punya keunggulan dan kelebihan yang bisa dieksplorasi lebih kreatif lagi.
Wisata apapun butuh strategi untuk menarik wisatawan. Tak hanya mengandalkan hari hari-libur saja. Tapi pengelola wisata juga harus kreatif dalam menggelar event-event besar yang bisa mendatangkan massa. Tentu kemasan eventnya juga disesuaikan dengan sasaran dan target yang dituju.
Seperti wisata Sumber Maron. Dulu sebelum ramai, juga pasti butuh waktu untuk branding. Sementara Wendit, lebih dulu sudah dikenal dan pernah jaya. Karena itu, wisata Wendit harus dirawat dan dijaga. Kembalikan kejayaannya. Wendit butuh sentuhan branding tangan-tangan kreatif pengelola yang bisa mendatangkan massa dan rupiah.(*)
