Malang Posco Media, Malang – Kehadiran suporter menurun drastis ketika Arema FC melawan Borneo FC, Minggu (26/10) lalu. Hanya ada 508 suporter yang tercatat hadir di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Jumlah tersebut terjun bebas 10 kali lipat dari laga home terakhir ketika menjamu Persib dengan kehadiran Aremania mencapai 5400.
Jumlah tersebut bahkan jadi yang terendah dari lima laga home musim ini. Sebelumnya, jumlah penonton paling rendah ketika Arema FC menjamu Dewa United dengan catatan 819. Kemudian saat lawan Bhayangkara Presisi Lampung FC berjumlah 840.
“Bagaimana mau penuh Stadion kalau timnya main seperti ini,” tutur Koordinator Presidium Aremania Ali Rifki.
Prestasi memang diyakini bisa turut mengembalikan hasrat Aremania ke Stadion Kanjuruhan. Kemenangan dibutuhkan oleh Arema FC, terutama ketika bermain di kandang sendiri.
Aremania bahkan telah memberikan warning secara langsung pada penggawa Arema FC selepas laga lawan Borneo FC. Alfarizi dkk dihadang sebelum meninggalkan Stadion Kanjuruhan.
“Saya memberikan warning kepada kalian. Kami gak mau kalah lagi di kandang. Kami suporter, sampai hidup sampai meninggal akan tetap di tribun,” kata Sam Nawi, Aremania dari Curva Sud.
Menurut dia, pemain, pelatih juga official bisa saja berganti. Bukan hanya orang Malang, tapi juga orang di luar Malang. Akan tetapi, Aremania akan tetap ada dan selalu hadir di tribun.
“Kami bukan merendahkan, tapi kalau pemain, pelatih manajemen, official bisa berganti-ganti orang, tapi jiwa kami tetap Arema,” tegas dia.
Sam Nawi menegaskan, tak akan menggangu teknis tim. Yang diingin Aremania kali ini tak lagi kalah di kandang. Itu pun demi animo Aremania yang dirindukan banyak pihak.
“Kami tidak mau tahu, yang penting kalian menang di kandang. Karena kandang kami dari dulu adalah kandang yang sangar. Bermainlah dengan jiwa. Kami paham dengan kerja keras kalian tapi kalian juga harus memahami kami. Karena dimanapun Arema berada kami akan selalu ada,” ujarnya. (ley/jon)









