MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kendaraan listrik menjadi perhatian utama pemerintah belakangan ini. Untuk menyiapkan ekosistem pendukungnya, Kementerian Perindustrian RI menggandeng Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang langsung bergerak cepat.
Puluhan orang pelaku industri kecil menengah (IKM) dikumpulkan untuk mengikuti pelatihan wirausaha baru perbengkelan listrik, mulai Selasa (4/10) kemarin. Sekretaris Diskopindag Kota Malang Soni Bahtiar menjelaskan, kerjasama dalam rangka penumbuhan dan pengembangan IKM ini sangat cocok dengan potensi besar yang dimiliki Kota Malang.
“Sebagai kota industri, Kota Malang punya pola pertumbuhan unik. Sebagian besar industrinya disokong oleh industri kecil dan menengah. Sementara kita ketahui pasar otomotif kembali menguat pasca pandemi. Salah satu penjualan otomotif akan beralih bahan bakar listrik. Hal ini memberi kesempatan memberi wirausaha baru yang mana ini industri yang punya peluang yang luar biasa,” tegas Soni kepada Malang Posco Media, kemarin.
Dijelaskannya, dengan fakta di lapangan dimana ketersediaan bahan bakar minyak fosil merupakan energi yang terbatas. Sehingga, mau tidak mau, suka tidak suka, nantinya masyarakat akan dihadapkan dua pilihan. Pakai kendaraan dengan energi terbarukan atau tidak.
“Nanti orang akan berhitung. Sehingga dengan potensi seperti ini, karena Malang menjadi jujugan wisata, pendidikan, dan khususnya sektor yang akan kita gerakkan di sektor industri otomotif, itu juga bisa membuka kewirausahaan baru. Bengkel-bengkel konvensional ini kita bekali. Selama ini hanya bisa mereparasi kendaraan konvensional, ini kita bekali juga (kemampuan reparasi kendaraan listrik, red),” bebernya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Alat Angkut Kemenperin Irfan Kuswardana mengatakan pelatihan bagi IKM ini berlangsung selama empat hingga Sabtu (8/10) lusa.
“Mereka diharapkan jadi wirausaha baru di bidang perbengkelan khususnya kendaraan listrik roda dua. Jangka pendeknya mereka mengetahui tentang reparasi maupun troubleshooting terhadap masalah dibidang service kendaraan roda dua. Trainernya ada dari SMK Nasional, praktiknya lebih banyak dari PT Selis (penyedia kendaraan ramah lingkungan),” bebernya.
Ekosistem kendaraan listrik dikatakannya memang masih terus dibangun. Sebab kebijakan pemerintah juga pasti akan condong terhadap kendaraan dengan energi terbarukan. Pelatihan seperti ini dilakukan supaya ketika kendaraan listrik ‘booming’, ekosistem sudah siap.
“Kami dari Kemenperin menyiapkan dari industri dan pelaku industrinya. Ke depannya kalau memang ekosistem sudah jalan, kalau mereka butuh pemasaran, dari kami juga ada program bantuan promosi dan pemasaran. Kalau prospek tinggi dan dukungan Pemda bagus kita juga bisa laksanakan promosi pemasaran di Kota Malang,” tandasnya. (ian/aim)