.
Thursday, December 12, 2024

Civitas Akademika UB Bangun Desa Tawangsari Pujon

Kembangkan Biogas Berbasis Limbah Organik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dikenal dengan hasil pertanian hortikulturanya, seperti wortel, bawang dan kubis. Selain itu juga hasil peternakannya, seperti susu segar.

Melalui aktivitas pertanian dan peternakan tersebut, selain menghasilkan komoditas utama, tentunya juga menghasilkan limbah organik yang berpotensi sebagai sumber bioenergi. Maka potensi ini perlu dikembangkan lebih lanjut agar bisa dimanfaatkan warga Desa Tawangsari.

limbah organik
IDENTIFIKASI: Kunjungan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Tawangsari  untuk identifikasi potensi integrasi sistem anaerobic digestion berbasis limbah makanan.

Untuk itu, Civitas Akademika Universitas Brawijaya (UB) dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Fakultas Hukum (FH) berkolaborasi untuk penelitian dan pengabdian multidisipliner berjudul ‘Eksplorasi Potensi Biogas Berbasis Limbah Organik Rumah Tangga di Desa Tawangsari melalui Pendekatan PESTLE Analysis’.

Universitas Brawijaya sendiri sebenarnya telah memiliki kolaborasi yang lama dengan Pemerintah Desa Tawangsari. Khususnya melalui Program Dosen Berkarya (Dokar) tahun 2021 terkait identifikasi potensi limbah organik di Desa Tawangsari.

SOSIALISASI: Foto bersama usai acara sosialisasi pengenalan tim dosen dan anggota mahasiswa terkait kegiatan Hibah Riset Desa dan MBKM di Desa Tawangsari.

Hasil dari kegiatan Dokar 2021 tersebut dilanjutkan melalui program Riset Keilmuan (Hibah Riset Desa) dengan  pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2022. Sehingga melalui kegiatan ini dilakukan penelitian dan pengabdian multidisipliner tersebut.

SURVEY: Kegiatan survey dan identifikasi karakteristik limbah makanan, kotoran sapi dan limbah sayuran untuk bahan baku biogas.

Kegiatan ini diketuai oleh Sri Suhartini, STP., M.Env.Mgt., PhD (FTP) dengan anggota Prischa Listiningrum, S.H., LL.M. (FH) dan Vitta Rizky Permatasari, STP. M.Si (FTP). Selain itu juga melibatkan delapan orang mahasiswa dari FTP UB dan FH UB.

Terdapat 7 orang mahasiswa program studi (PS) Sarjana yang terlibat  dengan skema kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yaitu 3 orang dari PS Teknologi Industri Pertanian (TIP) yaitu Bobi Romadhon, Ristifiani Hanindia, dan Faradillah Raynita Yusuf).

DISKUSI: Tim penelitian dan pengabdian UB sedang berdiskusi dengan Kepala Desa Desa Tawangsari Kecamatan Pujon

Selanjutnya ada 4 orang dari PS Ilmu Hukum yaitu Herlin Sri Wahyuni, Dwima Vilandamargin, Ida Bagus Ayoduya Maheswara, dan Muhammad Anis Zhafran Al Anwary. Terdapat juga 1 orang mahasiswa PS Magister TIP yang terlibat yaitu Elviliana, ST. dan alumni PSM TIP yaitu Novita Ainur Rohma ST., MT.

                Beberapa aktivitas telah dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa UB sejak Desember 2021 hingga November 2022. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa ini telah terintegrasi dan diakui sebagai program MBKM UB, salah satunya adalah sebagai tugas akhir.

                Diantaranya pengenalan tim dosen dan anggota mahasiswa terkait kegiatan Hibah Riset Desa dan MBKM di Desa Tawangsari, 31 Januari 2022 lalu. Pada kegiatan ini, dilakukan presentasi terkait agenda kegiatan dan luaran yang akan dicapai, serta roadmap kegiatan hingga 5 tahun ke depan. –               Selanjutnya survey dan identifikasi karakteristik limbah makanan, kotoran sapi dan limbah sayuran sebagai bahan baku tunggal (single-substrate) atau campuran (co-substrate) untuk produksi biogas (atau metana) pada sistem anaerobic mono- dan co-digestion.

Berikutnya pengujian di laboratorium mulai Desember 2021 hingga Februari 2022. Hasilnya menunjukkan bahwa limbah makanan, kotoran sapi dan limbah sayuran memiliki kandungan bahan organik yang tinggi sehingga berpotensi menjadi bahan baku pada anaerobic digestion.

                Lebih lanjut pada bulan Februari hingga Juni 2022 dilakukan percobaan untuk mengevaluasi potensi limbah makanan, kotoran sapi dan limbah sayuran. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga jenis limbah ini, baik sebagai baku tunggal atau campuran dengan nilai potensi metana spesifik yang tinggi, sehingga berpotensi untuk menghasilkan  biogas yang tinggi pula.

                “Berikutnya kita melakukan kunjungan ke Divisi Bidang Persampahan Kabupaten Malang dan  kunjungan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Tawangsari. Selain itu juga, melakukan workshop, focus group discussion terkait pembahasan AD/ART Bumdes di Desa Tawangsari,” ungkap Sri Suhartini, STP., M.Env.Mgt., PhD.

Sementara itu, untuk PESTLE Analysis ini adalah melakukan evaluasi pengembangan biogas berbasis limbah organik di Desa Tawangsari dari aspek PESTLE yaitu politic/politik, economy/ekonomi, social/sosial, technology/teknologi, legislation/peraturan, and environment/lingkungan.

Dalam kegiatan ini, semua mahasiswa yang terlibat tinggal di Desa Tawangsari selama 1 minggu untuk melakukan survey dan interview kepada 155 responden warga desa.  Selain itu, tim dosen dan mahasiswa juga melakukan wawancara kepada perangkat dan ketua peternak sapi Desa Tawangsari, bulan Februari 2022.

Pemodelan anaerobic mono- dan co-digestion juga dilakukan oleh tim mahasiswa FTP dengan menggunakan software berbasis pada data hasil uji laboratorium. Kegiatan ini dilakukan mulai Juni- Agustus 2022. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa penerapan anaerobic mono- dan co-digestion dengan bahan baku limbah makanan, kotoran sapi dan limbah sayuran berpotensi untuk menyumbang energi yang tinggi, serta dapat mengurangi emisi karbon.

Selain itu, keuntungan lainnya adalah, adanya residu organik (digestate) yang kaya akan nutrisi makro (yaitu N, P, dan K) sebagai biofertiliser, sehingga dapat berkontribusi mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pencemaran lingkungan.

Hasil  dan output kegiatan Hibah Riset Desa (LPDP) ini pun telah dipaparkan kepada pemangku pemerintah Desa Tawangsari, 18 Oktober 2022 lalu. Materi disampaikan oleh Ketua Tim Sri Suhartini, STP.M.Env.Mgt.PhD (FTP) terkait hasil dari segi teknis pertanian serta luarannya.

Sementara Prischa Listiningrum, S.H., LL.M (FH) memaparkan hasil dari segi hukum dan hasil luarannya. Dijelaskannya dari segi hukum, bahwa perlu adanya penguatan kelembagaan desa melalui legalisasi Bumdes ke Kementerian terkait, pembuatan Peraturan Desa tentang Pengelolaan Sampah Organik, serta dibutuhkan adanya perbaikan dari Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes) dengan memasukkan biogas sebagai salah satu agenda prioritas.

Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat Desa Tawangsari, perwakilan pemuda Arema dan IPNU-IPPNU, perwakilan masyarakat pemiliki ternak, serta perwakilan Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).  Kepala Desa Tawangsari Miftahul Anwar menyampaikan antusiasme dan rasa syukur dengan adanya program oleh tim UB ini. Khususnya dalam membantu masyarakat Desa Tawangsari di bidang ekonomi melalui pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan biogas sehingga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk LPG.

”luaran lain yang dihasilkan dari kegiatan adalah adanya mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan MBKM dan mahasiswa dapat lulus tepat waktu,” terang Sri Suhartini yang juga menyerahkan dokumen berupa buku Laporan Kajian MBKM kepada Kepala Desa Tawangsari berisi kompilasi peraturan desa yang telah dibentuk dan policy brief.

 “Agenda berikutnya, mulai November hingga Desember 2022, tim dosen dan mahasiswa terus melakukan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program. Serta diseminasi hasil kegiatan melalui media publikasi ilmiah dan sosial media. Kami mengucapkan terima kasih kepada LPDP atas pendanaan yang diberikan, dan LPPM-UB atas fasilitas dan dukungan in-kind sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (adv/bua)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img