.
Friday, November 22, 2024

Penelitian Dosen Fakultas Pertanian UB Berbuah Manis

Kembangkan Jagung Ungu Menjadi Layak Konsumsi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Jagung ungu di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu Batu masuk nominasi Progam Iklim Nasional se-Jawa, Bali, Nusa, Tenggara. Pasalnya jagung ungu yang ditanam tersebut memiliki potensi yang besar untuk kedepannya.

Sebelumnya, jenis jagung ungu di berbagai negara hanya dijadikan pakan ternak karena memiliki rasa yang hambar dan keras. Namun, Prof. Ir. Arifin Noor Sugiharto, M.Sc Ph.D, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) berhasil mengembangkan jagung ungu layak konsumsi.

“Jagung ungu merupakan persilangan antara gen jagung ungu dan jagung ketan. Dibutuhkan waktu 2 tahun untuk proses tersebut. Total, sudah 11 tahun penelitian jagung ungu dilakukan hingga menghasilkan jagung ungu layak konsumsi,” ujar Arifin kepada Malang Posco Media.

Ia menuturkan,bahwa penelitian yang dilakukan diawali keprihatinannya pada masyarakat yang terlalu bergantung pada beras. Sedang perubahan iklim dunia menuntut manusia berinovasi untuk ketahanan pangan di masa depan.

“Awalnya kami prihatin dengan masyarakat yang bahan pokoknya hanya padi. Perubahan iklim saat ini membuat air semakin terbatas, sedangkan kebutuhan air tanaman jagung lebih sedikit dari pada padi. Juga jagung cukup 2 minggu sekali dialiri air. Jadi jagung ungu bisa menjadi salah satu cara kita meningkatkan ketahanan pangan,” bebernya.

Untuk saat ini jagung ungu Dadaprejo sudah tersertifikasi sebagai bahan pangan layak konsumsi. Cara perawatan jagung ungu sama dengan jenis jagung lainnya. Waktu panen jagung ungu sekitar 2 bulan dari pertama ditanam.

Jagung ungu ini merupakan salah satu progam unggulan proklim Kelurahan Dadaprejo ini sudah memenuhi syarat sebagai bahan pangan.  Bahkan,penelitian jagung ungu tersebut sekarang berhasil berbuah manis. Karena dinyatakan masuk ke dalam nominasi utama Progam Proklim Nasional.

“Jagung ungu kami dari semula hambar dan keras, kini sudah manis. Sehingga sudah bisa masuk sebagai kriteria syarat bahan pangan di antaranya bergizi, mudah diproduksi, dan rasanya layak konsumsi,” imbuhnya.

Jagung ungu ini, lanjut dia, juga bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung antioksidan, serat dan protein yang lebih tinggi dari pada padi. Saat ini jagung ungu Dadaprejo sedang dalam penilaian pusat di nominasi utama oleh KLHK, pengumuman pemenangnya bulan Oktober nanti.

“Kami ingin kedepannya jika jagung ungu layak konsumsi dan sudah dapat ditanam secara massal bisa menjadi alternatif pengganti padi. Untuk selanjutnya warga bisa mengolahnya menjadi makanan sehat,” ungkapnya.

Diketahui pada panen sebelum-sebelumnya, jagung ungu telah dibuat olahan seperti keripik dan puding. Harapannya, jagung ungu dapat ditingkatkan produktifitasnya dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. (mp2/eri/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img