MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kokedama menjadi media tanam yang banyak dicari pecinta tanaman hias. Keunggulan dari pemakaian Kokedama tidak memakan banyak tempat, area selalu bersih dan higenis, juga dapat meningkatkan nilai jual tanaman hias.
Dwi Lili Indayani, SP perempuan asal Desa Sidomulyo Kota Batu bertekad memajukan produsen tanaman hias di Kota Batu dengan usaha kreatif agar bisa bersaing secara nasional dan internasional dengan Kokedama. Lili, panggilan akrabnya menyebutkan bahwa ide membuat Kokedama didapatkan dari kesenian Jepang.
“Kami mengadopsi dari seni tradisional Jepang. Menanam tanaman hias dengan berbagai lapisan, yaitu sabut kelapa dan akar pakis dan dihias dengan berbagai macam jenis tali. Sehingga menghasilkan karya seni sekaligus media tanam yang cantik,” kata Dwi Lili Indayani, SP kepada Malang Posco Media, kemarin.
Dijelaskannya, dengan menggunakan Kokedema dapat mempercantik ruangan dan taman, serta hemat air. Selain itu Kokedama juga dapat menjadi oleh-oleh khas Batu maupun untuk media edukasi, ataupun suvenir pernikahan.
“Kami rutin mengadakan edukasi juga, baik anak sekolah, masyarakat sekitar, maupun tamu-tamu, kita juga sangat terbuka untuk mahasiswa,” lanjutnya.
Lili mengedepankan pemasaran modern. Saat ini dirinya tengah mengembangkan penjualan di berbagai media sosial dan e-commerce. Selain laris di Kota Batu, Kokedama telah dipasarkan di sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan di Malaysia, Amerika, Australia, dan New Zealand.
Perempuan yang pernah menjadi Duta Petani Milenial Indonesia 2021 itu sekarang sedang mengembangkan Mall Bunga Kota Batu. Di Sidomulyo Flora Festival 2022 Oktober kemarin, Mall Bunga Kota Batu diresmikan langsung oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.
“Untuk saat ini kami sedang mengembangkan Mall Bunga Kota Batu. Digitalisasi UMKM semakin nyata. Khususnya di Desa Sidomulyo, mayoritas warganya menjadi produsen tanaman hias. Mall Bunga Kota Batu ini adalah wadahnya,” tandasnya. (mp2/aim)
