MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya yang kali kedua diraih Kota Malang. Karena itu, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang memperingati Hari Anak Nasional dengan meriah dengan Festival Hari Anak Nasional 2022.
Berbagai acara digelar dalam beberapa hari lalu, mulai lomba bercerita, lomba menyanyi lagu nasional, lomba mewarnai, pertunjukan seni (tari, musik, dan puisi), fashion show anak. Workshop kecantikan dan kuliner bagi siswa SMK Jurusan Tata Rias dan Tata Boga, workshop penulisan, seminar parenting bagi orang tua, serta senam pintar anak dan ibu, serta bedah buku.
Kepala Perpustakaan Umum Kota Malang, Suwarjana, SE., MM mengungkapkan kepeduliannya kepada anak-anak. Salah satunya dengan menciptakan Perpustakaan Umum Kota Malang yang ramah dan layak anak.
“Perpustakaan sebagai ruang publik turut serta dan peduli terhadap anak dengan menyediakan sarana dan prasarana bagi anak. Kami juga terus mendorong kegemaran membaca pada anak dengan menyediakan wadah berkreasi dan berliterasi. Salah satu wujud upaya tersebut adalah dengan turut memperingati Hari Anak Nasional ini,” kata Suwarjana.
Gelaran kegiatan ini berdasarkan tema nasional yang telah ditetapkan yakni “Anak Terlindungi, Indonesia Maju.” Pemkot Malang juga menentukan sebuah tema lokal yang lebih spesifik yakni “Anak Kota Malang Kreatif, Anak Kota Malang Tangguh.”
Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, SS yang juga hadir pada kesempatan ini menjelaskan, tema Hari Anak Nasional tahun ini sangat tepat untuk situasi sekarang. “Saat ini kita sedang mempersiapkan anak-anak untuk menjadi wajah bangsa Indonesia yang harus siap bertarung di kancah internasional. Tema ini sebagai motivasi bagi kita semua. Hari ini merupakan milestone, sebagai pengingat bagi para orang tua untuk mendukung anak mengeksplor dunia sekitarnya. Ingat juga peran orang tua sebagai guru pertama bagi anak,” ungkapnya.
Menurutnya, orang tua harus siap mendukung dan menjadi fasilitator bagi anak untuk mengembangkan potensinya. Perpustakaan adalah tempat anak untuk mengembangkan literasinya untuk membuka cakrawala dengan membaca buku sebagai jendela dunia.
“Mari kembalikan anak pada hal yang lebih banyak interaksi tidak hanya fokus pada gawai. Harapannya semoga anak-anak semakin mengembangkan literasi, potensi, dan kreativitas mereka,” tandasnya. (ian/aim)