spot_img
Monday, May 20, 2024
spot_img

Kembangkan Program Pelayanan Masyarakat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Onny Ardianto Gagas Gempita UMKM

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Adaptasi inovasi teknologi dan informasi menjadi salah satu keunggulan semangat kinerja para aparatur sipil negara (ASN). Ini perlu guna mempermudah ASN bekerja antar lembaga dengan lembaga lainnya, terlebih menjalin interaksi dengan masyarakat.
Malang Posco Media menemui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu, Onny Ardianto di kantornya. Dengan penuh senyum, Onny menyambut dan membeberkan beberapa program yang akan dijalankan selama setahun ke depan.

PROGRAM: Berbagai program Diskominfo Kota Batu dikawal langsung oleh Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto untuk memaksimal semua program berjalan maksimal.

MPM : Hallo, Pak Onny. Kami dari Malang Posco Media ingin menanyakan program apa saja yang anda jalankan setahun ke depan?
Onny : Tahun ini kami melaunching program yang saya namakan Gempita UMKM. Ini merupakan media promosi iklan untuk produk UMKM. Program ini untuk membantu memasarkan usaha pelaku UMKM melalui media yang dimiliki Diskominfo. Yaitu, Agropolitan Televisi maupun Videotron.

MPM : Bagaimana caranya agar masyarakat mendapat promosi?
Onny : Kami masih membahas SOP-nya bersama Dinas Koperasi dan Perdagangan. Harapannya bisa terlaksana pertengahan tahun.

MPM : Selain itu, program apa?

Onny : Kami akan melaunching panggilan gawat kedaruratan 112 karena Kota Batu belum memiliki dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih menggunakan nomor PIC dan juga nomor handphone. Tahun ini nomor gawat darurat akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan para wisatawan.

MPM : Nomor telepon darurat bisa melaporkan apa saja?
Onny : Nomor 112 nantinya untuk memberi bantuan darurat melalui unit-unit yang akan terjun secara langsung ke lapangan. Baik itu Dinas Kesehatan atau Rumah Sakit Umum, Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, maupun Kepolisian. Kami juga akan mengembangkan kembali aplikasi Among Batu.



Aplikasi ini mewadahi masyarakat untuk terkoneksi secara langsung pada layanan setiap SKPD. Untuk sekarang sedang tahap pengembangan pantauan CCTV yang tersebar di wilayah Kota Batu agar bisa diakses oleh seluruh masyarakat. CCTV Diskominfo juga sudah terintegrasi dengan CCTV Dinas Perhubungan.

MPM : Apakah sektor pariwisata, khususnya desa wisata juga menjadi perhatian Diskominfo?
Onny : Ya, tentu secara intens kami membuat publikasi terkait dengan destinasi wisata yang ada di desa wisata melalui akun Pemkot Batu Official. Begitu pula dengan destinasi wisata yang ada di setiap desa dan kelurahan. Ketika nanti ada Bumdes ingin dipromosikan, kami akan siapkan untuk promosinya, terutama yang berkaitan langsung dengan usaha UMKM.

MPM : Melalui akun apa nantinya dipromosikan?
Onny : Dipromosikan melalui media milik Diskominfo seperti Agropolitan Televisi, Videotron dan melalui akun media sosial.

MPM : Selain program tersebut, apakah ada yang menjadi program prioritas lainnya?
Onny : Fokusnya sekarang memang program Sataku (Satu Data Kota Batu) yang sudah ada sebelumnya. Sekarang kami mencoba membuat peta data yang nantinya bisa digunakan oleh BPS dan Bapelitbangda. Karena data ini nanti bisa digunakan untuk menyusun anggaran, membuat kebijakan dan rencana strategis untuk jangka panjang. Ini yang menjadi prioritas. Tahapannya memang panjang karena perlu memilah data-data di setiap SKPD. Tapi, semoga tahun ini bisa dan nanti bisa dipublikasi untuk masyarakat.

MPM : Untuk progres Sataku saat ini sudah sampai mana?

Onny : Untuk progres Pemkot Batu dalam menyelaraskan data di setiap instansi masih digeber melalui program Satu Data Kota Batu (Sataku). Diskominfo memastikan akan melaunching program tersebut di 2025 mendatang. Dimana untuk saat ini progresnya telah berjalan 15 persen. Program Sataku ini merupakan salah satu upayadar transparansi sehingga masyarakat nantinya benar-benar memiliki fungsi kontrol terhadap kinerja pemerintahan. Selain itu melalui Sataku apabila terdapat bantuan-bantuan maka bisa tepat sasaran.

Di tahun 2023 lalu, kami telah menyusun data sektoral yang ada di SKPD. Pihaknya mencatat ada 3540 jenis data dari di masing-masing SKPD. Contohnya data sekolah rincian ada beberapa item, data tentang destinasi wisata ada beberapa item.

Ini membutuhkan waktu cukup lama, pasalnya dalam menyusun kami harus memastikan data harus serupa agar tidak ada timpang tindih atau kesamaan data. Contoh di SKPD A sebutkan jenis data desa tematik dan SKPD lain menyebut desa wisata. Hal tersebut perlu dilakukan sinkronisasi. Harapannya di 2024 sudah terselesaikan dan direalisasikan pada tahun 2025 Sataku bisa digunakan.(den/eri/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img