Malang Posco Media – Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan pihaknya menjamin bahwa jamaah calon haji yang belum menerima kartu Nusuk tetap bisa beribadah di Masjidil Haram.
“Sebenarnya ketentuannya itu harus diserahkan kepada jamaah 1×24 jam sejak ketibaan di Arab Saudi. Namun, dalam praktiknya ada banyak kendala,” kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Hanafi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Muchlis mengatakan penerbitan hingga penyerahan kartu Nusuk untuk jamaah calon haji merupakan tanggung jawab syarikah atau perusahaan layanan haji. Pihaknya telah menjalin kerja sama dengan delapan syarikah untuk melayani jamaah haji RI.
Dia menjelaskan syarikah-syarikah tersebut telah menyiapkan sejumlah antisipasi terkait keterlambatan terbitnya kartu Nusuk, antara lain dengan memberi identitas cadangan bagi jamaah.
“Ada sejumlah kendala, sehingga sampai masuk ke Makkah ada jamaah yang belum mendapat Nusuknya dan ini tanggung jawab syarikah. Backup-nya syarikah memberikan kartu identitas juga,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta jamaah tetap tenang meski belum menerima kartu Nusuk. Kemenag terus berkoordinasi agar syarikah agar bisa segera menyerahkan kartu Nusuk ke[ada jamaah begitu kartu diterbitkan oleh sistem Arab Saudi.
“Jamaah kita juga ada identitas dari Kementerian Agama, dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang biasa dikalungkan oleh jamaah kita, itu juga bisa membackup ya, bahwa ini adalah jamaah haji,” ujarnya.
Muchlis mengatakan jamaah calon haji RI yang sudah tiba di Makkah tetap dapat beribadah di Masjidil Haram. Pihak syarikah akan mendampingi agar jamaah yang hanya membawa identitas cadangan dari syarikah bisa masuk ke Masjidil Haram.
“Jadi, agar tetap tenang, apalagi kalau fokus ibadah dari hotel ke Masjidil Haram. Kalau mau melipir belanja masih aman lah, asal jangan ke Jeddah. Itu masih rawan kalau ke luar kota, perhajian itu masih tetap harus Nusuk ya,” tuturnya.(ntr/mpm)
-Advertisement-.