MALANG POSCO MEDIA, SOLO – Arema FC berhasil mengawali laga pertama pascakembali bergulirnya Liga 1 2022/2023 dengan kemenangan. Melawan Dewa United di Stadion Manahan Solo, Rabu (7/12) sore kemarin, Evan Dimas Darmono dkk sukses mendapatkan kemenangan dengan skor 2-0. Kemenangan yang sentimental pun didapatkan di tengah upaya kebangkitan karena sempat terpuruk secara psikis dan mental setelah tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu.
Laga kemarin memang dihadapi dengan was-was oleh Arema FC. Mereka bertekad langsung memperoleh kemenangan dengan banyak motivasi. Mulai dari pembuktian kondisi tim yang sudah mulai bangkit, tidak lagi mengalami trauma hingga berburu kemenangan demi dipersembahkan bagi Aremania.
Sebelum laga, Pelatih Arema FC Javier Roca menyebutkan laga melawan Dewa United adalah ujian. Ia melihat Alfarizi cs sudah tidak ada kendala selama latihan dan juga latihan bersama dengan tim seperti Putra Delta Sidoarjo beberapa waktu lalu. Akan tetapi, dia mau melihat di medan laga sesungguhnya, yakni di kompetisi.
Namun, pemain mampu menunjukkan dengan hasil positif. Meskipun terlihat lebih slow mengawali laga, akhirnya Arema FC raih kemenangan. Berkat gol penalti Rizky Dwi Febrianto di menit 28 dan sundulan Evan Dimas Darmono di menit 69.
Gol penalti Rizky berawal dari serangan yang dibangun Alfarizi, memberikan umpan terobosan ke Dedik Setiawan. Dedik yang tanpa pengawalan, akhirnya dihentika M. Nathsir di kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik putih. Rizky Dwi menendang bola ke sisi kiri penjaga gawang Dewa United yang tak mampu menjangkaunya.
Sementara, tandukan Evan Dimas berawal dari umpan Hanis Sagara ke Irsyad Maulana di sisi kiri serangan Arema FC. Irsyad membawa bola ke kotak penalti, melakukan cut back yang mengarah ke Evan Dimas. Pemain bernomor punggung 6 ini dengan bebas tanpa pengawalan menanduk bola masuk ke gawang yang dikawal M. Natshir.
“Kami bersyukur, sangat beryukur untuk hasil maksimal ini. Ini semua atas kerja keras seluruh pemain, keluarga pemain, staff klub,” ujar Pelatih Arema FC Javier Roca.
Menurut dia, semua bekerja menunjukkan mentalitas berani demi menunjukkan cintanya pada klub. Berangkat ke Solo dan Jawa Tengah dengan kekecewaan dan kesedihan karena Tragedi Kanjuruhan, semua bertekad memperoleh hasil maksimal. Walaupun kondisi saat ini jauh berbeda dibanding sebelum tragedi.
“Semua begitu berani, mencintai kerjaan, mencintai Malang, Arema, Aremania dan Aremanita, ini agak sentimental sedikit karena kita semua tahu apa yang sudah terjadi di Malang,” kata dia yang sedikit tertahan ketika menjelaskan bagaimana kondisi tim mensyukuri kemenangan.
Dia menegaskan, tim dan pemain harus bangkit. Dan harus ditunjukkan di lapangan. Sekalipun dia tahu bagaimana dedikasi dan profesionalisme anggota timnya.
“Seperti saya bilang kemarin, saya tidak ragu dengan profesionalime pemain. Mereka masuk ke lapangan bukan tidak dengan muka yang sedih, bukan dengan rasa tidak diingat atau melupakan apa yang terjadi, tapi secara professional mereka fokus 97 menit untuk melakukan tugas. Sesuai dengan kontrak mereka, antara pemain dan pelatih (menyatakan) bahwa kita harus bangkit,” kata dia.
Dia bersyukur dan lega, kemenangan didapatkan. Kemenangan yang dia dedikasikan untuk pendukungnya, untuk warga Malang, untuk korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
“Kemenangan ini kami dedikasikan untuk seluruh keluarga korban. Untuk semua teman-teman kita yang di Malang,” tambahnya.
Untuk Aremania
Penggawa Arema FC juga kompak mendedikasikan kemenangan atas Dewa United kemarin bagi Aremania. Mereka mempersembahkan poin penuh untuk pendukungnya, yang sangat setia memberikan dukungan dan bahkan bertaruh nyawa bagi tim kebanggaan.
“Alhamdulilah, Arema bisa memenangkan pertandingan. Kemenangan yang patut disyukuri dan kami persembahkan untuk Aremania,” ujar Striker Arema FC Dedik Setiawan.
Ia tidak memungkiri, bila Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu sangat memukul para pemain. Anak asuh Javier Roca itu pun tak bisa melupakan kejadian tersebut hingga saat ini. Namun, mereka bertekad memberikan hasil pertandingan yang maksimal ketika kompetisi sudah berlanjut.
“Kalau teringat, saya pribadi jujur teringat. Bahkan setiap latihan, mau uji coba atau pertandingan, pasti selalu mendoakan bagi seluruh almarhum,” bebernya.
Bagi para pemain, Tragedi Kanjuruhan akan menjadi bagian perjalanan karier sepak bola mereka. Trauma pun tak bisa dihapus dengan waktu cepat. Akan tetapi, mereka bertekad untuk bangkit dan membuat pengorbanan suporternya tak sia-sia.
Dalam laga kemarin, penggawa Arema FC ketika memasuki Stadion Manahan Solo pun dihadapkan dengan apel pasukan untuk pengamanan VVIP persiapan acara pernikahan putra Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Terdapat puluhan kendaraan militer, TNI dan Polri. Pertandingan pun digelar ketika di sisi luar berlangsung apel.
Sempat dikhawatirkan trauma melihat barisan pasukan pengamanan menyelimuti. Namun, Dedik menyebut bila dia tidak begitu mendengar suara apel pasuka.
“Kalau suara saya tidak begitu dengar. Secara pribadi masalah trauma saya sudah tidak begitu. Tapi tidak tahu teman-teman ya. Yang jelas sekarang kondisi jauh lebih baik,” tandas dia.
Menurut Dedik Setiawan, kemenangan yang diraih timnya kemarin, juga buah persiapan tim yang bagus. Arema FC sudah satu bulan lebih intensif berlatih, meskipun dalam suasana dukacita. Tim berlatih sebagai antisipasi kompetisi bergulir.
“Strategi kami bisa berjalan dengan baik. Kami juga sudah latihan beberapa pekan jelang laga. Itulah kuncinya,” tegas dia. (ley/bua)