.
Friday, November 8, 2024

KemenPPPA Dirikan Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Cianjur

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga bersama jajaran dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) kembali meninjau lokasi bencana alam gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat dalam rangka memastikan kebutuhan khusus bagi perempuan dan anak, serta kelompok rentan korban gempa bumi Cianjur yang berada di lokasi pengungsian.

- Advertisement -

“Melalui kunjungan ketiga ini, kami dan beberapa support system yang secara aktif terlibat turut serta terjun ke lapangan memiliki misi yang sama yaitu memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) kepada perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi Cianjur melalui berbagai macam aktivitas seperti permainan, menyanyi, berdongeng untuk anak-anak korban juga dialog dengan para perempuan dan kelompok rentan,” ujar Menteri PPPA dalam kunjungannya, Selasa (29/11).

Menteri PPPA menegaskan, perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam di pengungsian juga memiliki hak yang harus dipenuhi dan dilindungi. Sebagai komitmen pemerintah untuk melindungi dan mewujudkan hak-hak perempuan, anak, dan kelompok rentan yang menjadi korban bencana alam gempa Cianjur, KemenPPPA bekerja sama dengan kementerian/lembaga pusat dan daerah serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait bekerjasama mendirikan Pos Ramah Perempuan dan Anak di beberapa lokasi pengungsian di Cianjur.

Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak hadir untuk mendukung para korban gempa bumi yang membutuhkan bantuan pemulihan dan trauma healing melalui berbagai kegiatan yang positif dan menyenangkan, khususnya bagi anak-anak, dan ruang aman bagi kelompok rentan untuk menekan kekerasan berbasis gender (GBV) di lokasi pengungsian.

“Berkaca dari pengalaman yang terjadi di lokasi-lokasi pengungsian kebencanaan terdahulu, perempuan dan anak merupakan bagian dari kelompok rentan yang kerap mengalami KBG dalam situasi kebencanaan. Mulai dari tahap mitigasi bencana dimana perempuan dan anak kurang mendapatkan pelatihan kesiapsiagaan bencana sehingga masih banyak perempuan dan anak yang tidak memiliki kemampuan dalam menghadapi situasi kebencanaan, yaitu pada saat bencana, masa pengungsian, hingga ketika pemulihan pasca bencana. Tidak sedikit perempuan dan anak menjadi korban KBG di lokasi pengungsian kebencanaan sehingga keberadaan Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya KBG di lokasi kebencanaan dapat tertangani dengan cepat dan sesuai,” tutur Menteri PPPA.

Menteri PPPA menegaskan urgensi kebutuhan data terpilah perempuan dan anak yang diberikan kepada KemenPPPA oleh Presiden RI Joko Widodo pada kunjungan sebelumnya menjadi bahan untuk menentukan lokasi Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Kerjasama dan sinergi antara Kementerian PPPA dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Cianjur, United Nations Population Fund Indonesia (UNFPA) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berhasil merampungkan data terpilah perempuan dan anak yang dapat diakses oleh setiap individu.

“Data terpilah perempuan dan anak inilah yang akan menjadi rujukan kami di KemenPPPA dalam intervensi yang lebih tepat serta mengupayakan berdirinya Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak di lokasi-lokasi yang sekiranya sangat membutuhkan. Kami juga akan melakukan rapat koordinasi lintas relawan yang terjun di Cianjur ini untuk memastikan bahwa setiap lokasi pengungsian tersedia layanan dukungan psikososial bagi perempuan dan anak. Jangan sampai ratusan relawan yang hadir di Cianjur ini hanya terfokuskan di satu lokasi pengungsian saja sehingga di lokasi pengungsian lain tidak ada relawan yang terjun untuk membantu para korban,” jelas Menteri PPPA.

Selain itu, Menteri PPPA juga mengunjungi tiga lokasi Pos Ramah Perempuan dan Anak yang terletak di Pendopo Kabupaten Cianjur, Lapangan Prawatasari dan Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong. Di tiga tempat pengungsian, menteri PPPA bermain bersama anak-anak korban, bernyanyi bersama, mendengarkan dongeng, dan membagikan sembako khusus untuk anak-anak dan perempuan. KemenPPPA didukung oleh Yayasan Shana Shannon tempat Sidomuncul bekerja untuk melindungi dan mewujudkan hak-hak perempuan dan anak di lokasi pengungsian saat terjadi gempa dan bencana alam melalui layanan dukungan psikososial dan dukungan khusus bagi perempuan dan anak.

Seusai meninjau tiga lokasi Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Menteri PPPA bersama kementerian/lembaga pusat dan daerah serta LSM terkait duduk bersama dalam rangka koordinasi lintas relawan untuk menyatukan tujuan bersama, yaitu perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak korban bencana alam gempa bumi Cianjur. Menteri PPPA juga mengapresiasi seluruh pihak terkait yang terjun langsung untuk membantu korban bencana alam gempa bumi yang secara aktif memastikan penanganan korban khususnya perempuan dan anak, dimulai dari makanan, kesehatan, hingga kebutuhan personal sudah tertangani dengan sangat baik.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA mengajak para relawan yang terjun langsung di Cianjur untuk mengidentifikasi lebih lanjut kluster penanganan korban bencana alam gempa bumi, baik itu perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak maupun pencegahan KBG di situasi kebencanaan. Hal tersebut menjadi fokus diskusi dan koordinasi lintas sektor agar intervensi penanganan korban bencana alam gempa bumi yang terdampak semakin tepat sasaran.

“Berdasarkan data terpilah yang sudah terkumpul, dari 16 (enam belas) Kecamatan yang terdampak bencana alam gempa bumi, ada 5 (lima) Kecamatan yang harus menjadi prioritas dan perhatian khusus kita bersama yakni Kecamatan Cianjur, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Pacet, dan Kecamatan Warung Kondang. Di 5 (lima) Kecamatan tersebut, kami akan terus mengupayakan hadirnya Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak sebagai upaya perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak pada situasi kebencanaan,” kata Menteri PPPA.

Selain dihadiri oleh jajaran dari KemenPPPA, DP2KBP3A Kabupaten Cianjur, BNPB, dan UNFPA, turut hadir pula jajaran dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Save The Children, Wahana Visi, Plan Indonesia, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Jawa Barat, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), serta LSM lainnya berkoordinasi secara langsung dengan Menteri PPPA, menyelaraskan satu tujuan, bergandeng tangan memastikan penanganan berkesinambungan dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak terbaik bagi perempuan dan anak korban bencana alam gempa bumi di Cianjur.
(mg7/jon)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img