MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus, Elvi Hendrani memantau langsung posko Pelayanan Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (31/10) lalu. Elvi Hendrani datang ke UMM mewakili Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melihat posko yang melayani masyarakat terdampak Tragedi Kanjuruhan.
Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan menyisakan pilu bagi keluarga korban, termasuk kondisi psikologis korban anak-anak. Baik yang terdampak langsung ataupun yang menjadi saksi dalam tragedi yang menewaskan sedikitnya 135 orang itu.
Kedatangan Elvi bersama tim ke Posko Pelayanan Psikologi UMM untuk memastikan bahwa anak-anak korban Tragedi Kanjuruan mendapatkan perlindungan penuh. Termasuk layanan-layanan yang seharusnya mereka dapatkan. Selain itu, Elvi juga banyak bertanya kepada tim relawan UMM tentang tantangan di lapangan serta proses pendataaan para korban yang terdampak.
Ia menilai koordinasi yang dibangun sangat baik. Termasuk dengan jumlah relawan yang banyak, terutama di bidang psikologi. Menurutnya, tim relawan tanggap dan sigap ketika ada korban yang ingin meminta bantuan. “Meski begitu ada pekerjaan rumah yang bisa dilakukan yakni penanganan korban di luar Kabupaten Malang. Ada banyak korban yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur,” kata Elvi.
Tidak hanya datang memantau, Elvi menegaskan bahwa pihak PPPA akan membantu di aspek anggaran, baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya pelaksanaan community building di sekolah-sekolah. Ia berharap semua anak-anak yang terdampak dapat terdampingi dengan baik, utamanya dari segi psikologis.
“Saya khawatir terhadap efek jangka panjangnya bagi mereka. Tak ada pendampingan, tak ada upaya untuk membantu mereka melewati trauma. Jadi untuk mencegahnya, kami akan tetap mengawal para korban hingga tahun depan,” tuturnya.
Di sisi lain, salah satu relawan UMM Ferdyn Divanico Fawwaz Muhammad mengatakan, kedatangan pihak PPPA merupakan bentuk kepedulian langsung yang ditunjukkan. Selalu mendukung dan memberikan masukan kepada relawan di UMM dalam Peristiwa Kanjuruhan.
Hal itu membuat tim UMM dapat melihat progres kinerja dan mengevaluasi aktivitas yang dilakukan selama ini. Dia berharap kunjungan tim PPPA bisa menambah semangat UMM dalam menjalankan tugas.
“Terutama teman-teman relawan yang akan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk melaksanakan dukungan psikososial bagi penyintas peristiwa kanjuruhan. Saya kira ini juga menjadi motivasi buat kami untuk dalam bidang kemanusian,” harapnya. (imm/bua)