.
Friday, November 8, 2024

Kendalikan Inflasi, Pemkot Malang Gelar Operasi Pasar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang kembali menggelar Operasi Pasar Pengendalian Inflasi di GOR Ken Arok, Rabu (14/9) kemarin. Sasarannya untuk warga Kecamatan Kedungkandang dan sekitarnya. Berbagai macam komoditi sembako, seperti beras, gula, telur, daging ayam, daging sapi, bawang merah, tepung terigu hingga cabai dijual di bawah harga pasar. 

- Advertisement -

Beras dari harga pasaran sekitar Rp 55 ribu per 5 kilogram, dalam operasi pasar itu hanya dijual sekitar Rp 53 ribu per 5 kilogram. Sedangkan daging ayam juga hanya dijual seharga Rp 30 ribu per kilogram, lalu bawang merah Rp 20 ribu per kilogram hingga cabai seharga Rp 35 ribu per kilogram.

“Upaya pengendalian inflasi itu selalu dilakukan terlebih saat ini satu sisi pertumbuhan ekonomi tengah merangkak (naik). Maka hari ini (kemarin, red) kami kerjasama dengan semua stakeholder, Bulog, Perumda Tugu Aneka Usaha, RNI (Rajawali Nasional Indonesia) dan Bank Indonesia,” jelas Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, usai meninjau pelaksanaan  Operasi Pasar Pengendalian Inflasi di GOR Ken Arok Kota Malang.

SAYURAN: Dalam operasi pasar ini menyediakan komoditi sembako yang lengkap.

Dikatakan Sutiaji, operasi pengendalian inflasi itu juga dalam rangka menjaga daya beli masyarakat. Apabila daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok masih terjangkau, diharapkan kesejahteraan bisa tetap terwujud meski di tengah kenaikan harga BBM.

“Daya beli masyarakat harapannya tidak kelaparan dan seterusnya. Bukan hanya pengendalian inflasi saja sebetulnya, tapi berkaitan keterjangkauan masyarakat akan membeli barang pokok itu,” tegas Sutiaji.

Selain dengan operasi pasar seperti ini, Sutiaji juga telah menyampaikan ke pusat untuk membantu kontrol harga sembako di daerah. Ia berharap ada formulasi yang tepat dari pemerintah pusat dengan tetap menjaga kesejahteraan petani atau produsen di daerah. Sehingga operasi pengendalian inflasi seperti ini juga bisa makin efektif.

“Kalau pusat sudah bilang; tolong harga begini, siapapun pemain pelaku usaha tidak bermain main harga. Atau subsidi pasar itu nanti digerakkan. Kondisi operasi pasar seperti ini memang masih pendekatan konvensional. Tapi ini yang kami upayakan dan membantu saudara-saudara kita yang memang kondisinya lagi kena dampak kenaikan BBM,” beber Sutiaji.

Operasi ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya digelar di halaman Kuburan Londo Sukun beberapa waktu lalu. Operasi seperti ini bakal dilakukan rutin hingga Desember mendatang. “Selanjutnya satu minggu dua kali dilaksanakan dengan berganti lokasi,” terangnya.

Siti Wahyuni, warga Bumiayu yang kala itu berbelanja mengaku cukup terbantu dengan adanya operasi pasar. Sebab harga di operasi pasar ini lebih terjangkau dibanding harga pasaran. Ia berbelanja minyak goreng, beras dan gula.

“Harganya lebih murah dari pasar, jadi terbantu sekali. Ya kalau bisa ada lagi, jangan satu kali saja. Ini tadi habis Rp 89 ribu, kalau diluar hampir Rp 100 ribu atau lebih. Di sini lebih hemat,” sebut Wahyuni. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img