.
Thursday, December 12, 2024

Dua Hari Wajib Kenakan Pakaian Hitam dan Putih

Kepala Daerah di Malang Raya Bersama Aremania

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Kepala daerah di Malang Raya bersama Aremania mendukung pengusutan Tragedi Kanjuruhan. Pegawai pemda pun mengenakan seragam serba hitam dan putih, mengenang tragedi yang menewaskan 135 orang itu.

Pegawai Pemkab Malang mengenakan pakaian warna putih selama dua hari berturut-turut dimulai hari ini. “Kami akan memakai pakaian putih, bawahannya hitam, selama dua hari berturut-turut. Ini untuk mengenang 40 hari peristiwa Tragedi Kanjuruhan,’’ kata Wakil Bupati Malang Drs Didik Gatot Subroto.

Didik tidak menampik, jika hari Rabu seluruh ASN menggunakan pakaian putih. Namun demikian  pihaknya akan memperpanjang penggunaan seragam itu di hari berikutnya.

“Rabu memang menggunakan pakaian putih. Tapi Kamis, harusnya kami menggunakan pakaian batik, tapi kami minta seluruh ASN menggunakan pakaian putih,” kata Didik.

Disinggung tentang tanggapan para Aremania yang terus berjuang menuntut keadilan? Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini mengatakan Pemkab Malang terus memberikan dukungan kepada Aremania.

Didik mengatakan perjuangan Aremania menuntut usut tuntas ini merupakan sesuatu yang memang harus dilakukan. Itu demi keadilan. “Kami pemerintah daerah memberikan ruang bagi Aremania untuk menyuarakan tuntutannya. Namun demikian semuanya tetap harus dikontrol. Dan itu dibuktikan Aremania yang menggelar aksinya selalu rapi dan damai,’’ urainya.

Mantan Kepala Desa Tunjungtirto Kecamatan Singosari ini mengatakan pihaknya memantau perkembangan kasus Tragedi Kanjuruhan. Penanganan oleh pihak berwajib juga dipantau. “Kami juga mengimbau kepada suporter, yaitu Aremania agar mengikuti proses hukum ini. Silakan menyuarakan isi hati,  silakan menyuarakan tuntutan, pemerintah mendukung dengan memberikan ruang,’’ tandasnya.

Sementara itu Bupati Malang HM Sanusi mendukung kegiatan doa bersama mengenang Tragedi Kanjuruhan. Namun demikian  pihaknya mengikuti arahan dari panitia untuk pelaksanaannya. “Ada panitia yang mengurus semuanya. Kami mengikuti. Kami mendukung penuh,’’ ungkapnya. Dia berharap pelaksanaan doa bersama ini berjalan dengan lancar. 

Begitu juga Wali Kota Malang Drs Sutiaji mendukung penuh seluruh aksi ataupun aktivitas Aremania guna mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

Menurutnya apa yang dilakukan Aremania merupakan bentuk nyata suara masyarakat menuntut keadilan dan tidak boleh dianggap remeh. Sutiaji menjelaskan puluhan warga Kota Malang pun menjadi korban meninggal Tragedi Kanjuruhan. Maka pihaknya pun tidak akan tinggal diam.

“Kita selalu bersama-sama, koordinasi dengan teman-teman Aremania. Saya pribadi sangat berterimakasih kepada Aremania dimanapun, yang sampai saat ini terus ikut mengawal tragedi kelam ini,” tegas Sutiaji.

Ia menegaskan Pemkot Malang turut mendukung permintaan Aremania. Pihaknya terus berkomunikasi dengan berbagai pihak berwenang. Itu untuk mengusut dan menyelidiki seluruh aspek kejadian Tragedi Kanjuruhan.

Sutiaji menegaskan dan terus mengingatkan pihak-pihak terkait, untuk mengedepankan rasa kemanuasiaan dan keadilan dalam pengusutan kasus ini.

“Sering saya sampaikan, semboyan Malang Kucecwara yang selalu kita kumandangkan. Yang artinya Kebatilan (kejahatan,red) akan dihancurkan oleh Tuhan Yang Kuasa. Ini yang kita pegang dan percaya dalam pengusutan Tragedi Kanjuruhan,” jelas alumnus IAIN Malang ini.

Sutiaji berharap seluruh elemen masyarakat Malang Raya, tidak hanya Aremania turut bekerja bersama menunjukan kepeduliannya satu sama lain. 

“Kita tak boleh anggap remeh kejadian ini. Harus adil seadil-adilnya. Kita percayakan proses hukum, tapi kita juga percaya satu sama lain. Gerakan usut tuntas harus jadi perhatian khusus,” kata dia.

Wali Kota Sutiaji mengharuskan ASN dan non ASN di lingkungan Pemkot Malang memakai baju warna hitam selama dua hari,  mulai Rabu (9/11) hari ini hingga Kamis (10/11) besok.

“Imbauan dan ajakan tersebut dalam rangka terus membangun spirit simpati dan empati sekaligus refleksi doa tiada henti kepada saudara saudara, kerabat dan anak-anak kita yang telah berpulang ke Rahmatullah atas peristiwa 1 Oktober,” jelas Wali Kota Sutiaji.

“Kita memang duka, meski tidak boleh terus diselimuti duka. Karena kita juga harus bangkit. Bangkit karena juga dilandasi spirit simpati dan empati serta menegaskan bahwa warga Arema dan Bumi Arema ini cinta damai. Karenanya suara suara dari bawah, teman-teman Aremania, untuk mengawal keadilan semata didasari sifat kedamaian dan kemanusiaan,” sambungnya.

Secara terpisah Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko M.Si menginginkan agar usut tuntas Tragedi Kanjuruhan sampai terang benderang. Seperti keinginan Aremania yang ingin permasalahan tersebut diusut tuntas.

“Saya ikut merasakan duka yang mendalam. Serta mendoakan semua pahlawan Tragedi Kanjuruhan supaya mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya. Keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasan menjalaninya,” ujar Dewanti kepada Malang Posco Media.

Dewanti juga mendukung Aremania agar Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.  “Saya juga mendukung upaya Aremania untuk usut tuntas Tragedi Kanjuruhan, memberi sanksi hukuman kepada yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut,” tegas BuDe sapaan akrabnya.

Ia berharap ini kejadian untuk terakhir kalinya. Agar tidak terulang kembali, menurut BuDe perlu adanya perbaikan di semua lini.

“Dengan kejadian yang sangat memprihatinkan ini, semoga menjadi pelajaran berharga untuk kita semua agar kedepan ketika akan mengadakan perhelatan yang melibatkan banyak orang harus dengan kesiapan yang baik. Semua prosedur dan aturan harus betul-betul di laksanakan sangat baik dan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait,” pungkasnya. (ira/ica/eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img