MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tidak hanya menjadi surga kuliner kekinian, Pasar Klojen Kota Malang juga menyimpan jejak oleh-oleh legendaris khas Kota Malang. Salah satunya adalah Keripik Tempe Tono, yang sudah eksis sejak era 1990-an dan tetap menjadi favorit wisatawan hingga kini.
Usaha yang dirintis oleh Sugiantono atau akrab disapa Tono ini menawarkan 21 varian rasa keripik tempe yang cocok untuk dinikmati langsung maupun dijadikan buah tangan.
“Yang paling banyak dicari tetap varian original. Tapi kami juga punya banyak pilihan lain seperti balado, pedas manis, jagung, ayam lada hitam, sapi panggang, dan lainnya,” ujar Tono saat ditemui Malang Posco Media di lapaknya, kemarin.
Tono menjelaskan bahwa keunikan produknya terletak pada proses pembuatan yang konsisten sejak awal. Ia hanya menggunakan bumbu dasar seperti bawang merah dan daun jeruk purut, serta menggoreng dengan minyak goreng premium.
“Kami jamin keripik tempe kami nggak serik di tenggorokan. Kuncinya di bahan alami dan teknik menggoreng yang kami jaga sejak dulu,” jelasnya.
Sentra produksi Keripik Tempe Tono berada di Jalan Pisang Agung, Sukun. Di sana juga melayani pesanan dalam jumlah besar untuk dikirim ke berbagai daerah.
Setiap hari, Tono bisa menjual rata-rata 50 bungkus keripik. Saat musim liburan atau akhir pekan, penjualan bisa tembus hingga 100 bungkus per hari. Produk ini bahkan sudah dibawa pelanggan hingga ke luar negeri.
“Pernah dibawa pelanggan sampai Amerika. Kami bersyukur bisa tetap dipercaya meski usaha ini sudah lama,” tuturnya bangga.
Harga keripik tempe dibanderol Rp 13 ribu per bungkus (isi 10 keping), atau Rp 130 ribu per dus (isi 10 bungkus). Selain itu, tersedia juga Keripik Sagu seharga Rp 17 ribu dan Keripik Kentang seharga Rp 25 ribu per bungkus. Dengan citarasa khas dan kualitas terjaga, Keripik Tempe Tono terus menjadi pilihan utama wisatawan yang mencari oleh-oleh otentik dari Kota Malang. (ica/aim)