Resepsi Diplomatik KBRI Lisabon
MALANG POSCO MEDIA-Indonesia dan Portugal memiliki ikatan persahabatan yang erat. Hubungan diplomatik antardua negara ini pun terus dikuatkan.
Duta Besar LBBP RI untuk Portugal Rudy Alfonso mengungkapkan tentang jejak kebudayaan Portugis yang ditemukan di Indonesia.
“Kita dapat melihat jejak historis dari kebudayaan Portugis mulai dari arsitektur, kemiripan kosa kata, hingga genre musik keroncong,” kata Rudy dalamacara resepsi diplomatik di Hotel Hyatt Regency Lisboa, Jumat (23/9) lalu. Acara ini dikemas dalam konsep pagelaran seni dan kebudayaan tradisional Indonesia.
Resepsi diplomatik yang digelar KBRI Lisabon itu dalam rangka memperingati HUT ke 77 Kemerdekaan RI. Acara ini diikuti sekitar 200 hadirin. Mereka datang dari berbagai kalangan. Di antaranya pejabat pemerintahan Portugal, korps diplomatik, friends of Indonesia, diaspora dan mitra kerja KBRI Lisabon.
Tamu kehormatan (guest of honor) yang hadir di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate, Menteri Sains, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Portugal, Elvira Maria Correia Fortunato. Ketua Mahkamah Konstitusi Portugal, João Caupers juga hadir.
Musik keroncong dari Indonesia yang mendapat pengaruh musik Fado Portugal pun ditampilkan. Yakni grup Kerontjong Toegoe dan musik Fado oleh Célia Leiria.
Sambil menyantap kuliner khas Nusantara yang disajikan, hadirin disuguhi pertunjukan yang diawali musik Fado khas Portugal. Penyanyi Célia Leiria membawakan enam lagu klasik Fado dengan irama syahdu, diiringi dua instrumen gitar Portugis.
Sesi selanjutnya, grup Kerontjong Toegoe dari Indonesia membawakan 10 lagu. Empat di antaranya dalam campuran Bahasa Portugis. Grup musik ini terdiri dari sembilan orang dengan memainkan beragam instrumen, seperti gitar, biola, bass, perkusi dan ukulele.
Meskipun ritme musik tiap lagu yang dibawakan bervariasi, genre keroncong secara umum memperlihatkan nuansa irama yang mirip dengan Fado.
Kejutan terjadi saat grup Kerontjong Toegoe menyanyikan lagu Rosa Branca. Penyanyi Fado Célia Leiria pun duet dengan vokalis Kerontjong Toegoe.
Menjelang akhir sesi pertunjukan musik, hadirin ikut bergoyang bersama. Itu saat lagu ‘Jali-jali’ dimainkan. Dalam suasana meriah, Kerontjong Toegoe menyampaikan terima kasih atas kesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia di luar negeri.
Permainan musik yang luar biasa dari kedua grup penampil menjadi bukti hubungan historis dan asimilasi budaya di masa lalu.
Suasana khas Indonesia memang sangat terasa dalam resepsi diplomatik. Seperti penampilan Tari Pendet Bali oleh Grup
Citraloka Dance yang memukau.
Selain itu tari-tarian nusantara yang merepresentasikan berbagai tarian Indonesia ditampilkan. Sedangkan sajian
kuliner Indonesia yang dihidangkan di antaranya martabak telur mini, risoles, kueku, dan dadar gulung. Menu favorit lainnya sate ayam saus kacang hingga nasi goreng dengan rendang.
Lebih lanjut Dubes Rudy Alfonso mengungkapkan kegembiraan atas penyelenggaraan resepsi diplomatik tahun ini secara fisik. Sebab selama dua tahun terakhir sulit untuk diwujudkan.
Momen ini menjadi penting karena bertepatan dengan kepemimpinan Indonesia pada G20. Selain itu kepercayaan untuk mengemban keketuaan ASEAN di tahun depan.
Sejalan dengan tema yang diusung Indonesia dalam G20, ‘Recover Together, Recover Stronger’, Dubes Rudy Alfonso
mengundang partisipasi aktif dan kerja sama internasional. Tujuannya untuk keikutsertaan dalam KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Ia juga mempromosikan perhelatan besar Trade Expo Indonesia 2022, 19-23 Oktober 2022.
Sementara itu, tamu kehormatan Indonesia, Menteri Johnny G. Plate menyampaikan harapan terus menjalin hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Portugal. Ia menyinggung tentang rencana kunjungan ke Portugal menemui Sekretaris Negara bidang Digitalisasi dan Modernisasi Administrasi, Mario Filipe Campolargo. Tujuannya mendiskusikan potensi kerja sama konkrit di bidang komunikasi dan informasi.
Menteri Sains, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Portugal, Elvira Maria Correia Fortunato menekankan pentingnya hubungan lama antara Portugal dan Indonesia, serta potensi kerja sama di berbagai bidang.
Ia mengagumi Indonesia dengan peranan penting di pasar kawasan Asia Tenggara dan Pasifik. Menteri Elvira mencatat terdapat pelajar Indonesia yang mengikuti pendidikan di beberapa universitas terkemuka di portugal. Dia berharap agar jumlah mahasiswa Indonesia semakin meningkat.
“Saya takjub dengan penampilan musik yang disajikan, saya tidak tahu kalau musik Portugis dan musik Indonesia memiliki kedekatan seperti ini,” kagum Elvira.
Ketua Kadin Indonesia-Portugal Ilidio Serrodio juga mengungkapkan kekagumannya. “Acara berjalan lancar, makanannya juga sangat enak. Saya tidak sabar untuk berkunjung kembali ke Indonesia,” kata dia.
Begitu juga Konsul Kehormatan RI di Porto Luciano da Silva memberi apresiasi. “Pertunjukan budaya (tarian) dan musik tradisional Indonesia yang sangat indah, ekspresif, dan saya sangat menikmatinya” komentar Luciano da Silva.
Selama acara berlangsung, KBRI Lisabon memajang beberapa produk-produk Indonesia. Seperti kopi dan makanan kemasan di pojok khusus. Berbagai produk khas Indonesia itu dimanfaatkan sebagai sarana promosi Trade Expo Indonesia 2022. Tujuannya menarik minat potensi mitra bisnis Portugal-Indonesia.
Contoh-contoh produk itu dimasukkan dalam souvenir bag. Diserahkan kepada para pengunjung di akhir acara. (opp/van)