.
Friday, November 22, 2024

Kesembuhan Sapi PMK Capai 40 Persen

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Darurat Penyakit Mulut dan Kuku di Provinsi Jawa Timur mulai ditangani serius. Terkhusus di Kota Malang, kasus wabah PMK masih ditemukan, meski beberapa  hari terakhir tidak ada tambahan laporan kasus PMK.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, kasus PMK di Kota Malang per tanggal 2 Juni kemarin total sebanyak 225 kasus. Masih sama dengan jumlah kasus PMK pada 31 Mei lalu.  Plt Kepala Dispangtan Kota Malang Sri Winarni mengatakan kasus PMK bakal segera ditangani secara serius. Yakni dengan segera terbentuknya satuan tugas (satgas) khusus, sesuai dengan acuan dari rakor Pemerintah Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.

“Saat ini masih proses, pembahasan dan berjalan di bagian hukum. Sesegera mungkin itu akan ditetapkan,” ujar Winarni kepada Malang Posco Media, kemarin.

Di dalam Satgas itu menurutnya, sedikitnya ada sebanyak 20 personel dari berbagai sektor. Selain dari dinas terkait, nantinya juga ada dari unsur TNI/Polri dan intansi lainnya. Dikatakan Winarni, sembari menunggu pembentukan Satgas, kasus PMK di Kota Malang sejauh ini sudah relatif berjalan baik.

“Semua sudah kita tangani dan kesembuhan sudah 40 persen,” terangnya.

Sementara itu Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan sejatinya saat ini penanganan kasus PMK sudah maksimal. Bahkan dengan kondisi saat ini tanpa satgas, penyebaran kasus PMK sudah ditekan dengan baik. Dispangtan pun juga sudah berjalan bersama Polresta Malang Kota dan juga Kodim 0833 untuk melakukan mitigasi wabah PMK tersebut. Sementara untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya bakal menganggarkan alokasi penanganan PMK.

“Saya tadi sudah minta segera akan ada Perwal. Pergeseran dana yang sudah untuk kegiatan itu kita geser nanti, akan kita ganti di PAK. BTT tidak bisa secara langsung. Jadi melalui pergeseran, belum ada ketentuannya,” kata Sutiaji.

Untuk saat ini, ia meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir. Selain itu juga kepada para peternak, karena bahkan ada indikasi peternak cenderung segera menjual hewan ternak PMK dengan harga murah. Padahal PMK bisa disembuhkan.

“Kalau dijual murah-murah yang rugi dia. Nilai kematiannya lumayan kecil untuk PMK, jadi harus sabar. Nol koma sekian kan angka kematiannya. Jangan terus dijual nanti harga murah-murah yang rugi peternaknya,” tandasnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img