MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Petani Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir kini harus rela menanam beragam jenis tanaman untuk menopang kebutuhan sehari-hari. Hal ini faktor kondisi pupuk subsidi yang tidak stabil ketersediaannya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sumbersuko Kecamatan Wagir, Mohammad Rozali Mu’ashom mengatakan selama 12 tahun sebelumnya, warga mayoritas menanam tebu dan rumput gajah untuk disuplai ke PT Greenfields.
“Namun, karena harga rumput gajah ini menurun sehingga warga beralih menanam jeruk. Juga karena faktor sulitnya pupuk. Bahkan, sudah jarang untuk petani padi,” kata Ashom, nama sapaanya.
Padahal potensi rumput gajah dan tebu ini sangat tinggi di Desa Sumbersuko Kecamatan Wagir. Rumput gajah, kata Ashom, bisa panen dalam waktu yang singkat dan dalam setahun bisa empat kali panen.
“Begitupula dengan tebu. Tapi pupuknya ini selalu kurang,” lanjutnya. Bahkan, lahan untuk menanam tebu banyak dibongkar. Selain beralih ke tanaman jeruk, petani setempat juga ada yang beralih menanam jagung. Namun, sebagian petani jagung desa setempat harus bersaing dengan produksi jagung dari luar daerah, seperti Pasuruan, Jombang, maupun Mojokerto yang masuk ke PT Greenfields. “Ada sebagian petani yang menanam durian karena menyesuaikan dengan kondisi harga yang mahal, ” tandas Ashom. (den/mar)