Calon Direktur Administrasi Keuangan Didominasi Figur Berpengalaman
MALANG POSCO MEDIA-Persaingan seleksi Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang bakal ketat. Itu karena latar belakang tiga besar yang lolos Uji Kepatutan dan Kelayakan (UKK). Begitu juga untuk lowongan Direktur Administrasi Keuangan. Kontras dengan Direktur Teknik yang nihil peserta lolos UKK. (baca grafis)
Tiga figur calon Dirut perusahaan daerah milik Pemkot Malang ini bukan sembarang orang. Mereka yakni Achmad Syarifuddin ST, MM, Priyo Sudibyo dan Tias Alvin Papatria ST, MM.
Priyo Sudibyo misalnya merupakan tokoh pemuda. Ia saat ini sebagai Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tirta Kanjuruhan. Pengalaman organisasinya juga berderet-deret.Di antaranya Ketua MPC Pemuda Pancasila, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Malang, Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Malang, Ketua Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) Kabupaten Malang hingga Ketua Harian Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Malang.
Begitu juga kandidat lain, yakni Tias Alvin Papatria ST, MM. Tias bukan orang baru di perusahaan air minum milik pemda. Ia diketahui mantan Direktur Keuangan Perumda Surya Sembada atau (PDAM) Surabaya. Jadi pengalamannya tak diragukan pula.
Sementara itu posisi Direktur Administrasi dan Keuangan bersaing ketat. Mereka berpengalaman mengelola administrasi dan keuangan perusahaan.
Tiga calon Direktur Administrasi dan Keuangan yang lolos UKK yakni Ida Ayu Eka Dewi Wijaya SE Ak. Ia mantan Direktur Administrasi dan Keuangan Perumda Tirta Mangutama Kabupaten Badung Bali. Satunya lagi Wahjoe Darmawan yang juga berpengalaman di perumda urusan air. Saat ini Wahjoe merupakan Kabag Umum di Perumda Tirta Kanjuruhan. Sedangkan calon ketiga Muhammad Galih. Tercatat sebagai praktisi Akuntasi Keuangan dari Astra Kota Malang.
Sedangkan untuk calon Direktur Teknik tak ada satu pun pelamar yang memenuhi persyaratan. Dianggap nihil.
Lolosnya seleksi UKK calon direksi Perumda Tugu Tirta Kota Malang ini diungkapkan Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Prof Muhammad Bisri.
“Seleksi UKK sudah selesai. Memang hanya ada enam orang, karena untuk posisi Direktur Teknik, beberapa kandidat kemarin nilainya kurang, sehingga tidak ada yang lolos,” ungkap Bisri.
Menurut Bisri, ada alasan dan faktor yang mendasari keputusan pihaknya. “Sudah dilakukan penilaian oleh masing-masing penguji. Setelah kami rekap, ternyata nilainya kurang bagus, sehingga tidak bisa masuk dalam daftar orang yang lolos. Makanya sebagian yang lolos itu juga banyak dari luar Kota Malang,” tambahnya.
Bisri membeberkan, puluhan kandidat atau pendaftar sebelumnya diminta memaparkan makalah yang berisi tentang visi misi kedepan Perumda Tugu Tirta. Mereka satu per satu mempresentasikan materinya dan dinilai secara kuantitatif oleh dewan penguji.
“Kami cari direktur. Sehingga yang dicari adalah yang pemikirannnya itu yang direktur beneran. Memang ada yang bagus dan ada juga yang kurang bagus. Sehingga perlu dirangking nilainya,” sebut Bisri.
Sesuai regulasi, standar minimal penilaian yakni nilai 8. Meski diperbolehkan menggunakan kearifan lokal, namun pansel memberlakukan seleksi ketat dengan mengikuti standar tersebut.
Karena standar ini juga lah, posisi Direktur Teknik menjadi kosong, atau tidak ada yang lolos sama sekali.
“Ya akhirnya kami sampaikan apa adanya hasil dari seleksi. Tugas kami selaku pansel sudah selesai. Saya kurang tahu nanti mekanismenya bagaimana, apakah akan membuka seleksi lagi untuk Direktur Teknik atau bagaimana, itu nanti dirumuskan oleh Pak Sekda atau Pak Wali Kota,” jelas dia.
Karena seleksi hanya menghasilkan kandidat calon untuk posisi Direktur Utama dan Direktur Administrasi Keuangan, Bisri berharap kedepan Pemkot Malang bisa memperoleh kandidat atau calon yang berkompeten untuk mengisi posisi Direktur Teknik. Lalu juga bisa membuat keharmonisan semua posisi.
“Harapan kami tidak sekadar memilih orang yang terbaik. Karena ini korporasi, maka direktur itu harus satu paket yang bagus. Jangan sampai Dirut bagus, tapi tidak harmonis dengan direktur lainnya. Kalau bisa harmonis, bisa membawa Perumda Tugu Tirta menjadi lebih baik,” tuturnya.
Salah satu calon, Priyo Sudibyo mengungkapkan proses seleksi memang berjalan sangat ketat. Namun demikian, ia bersyukur bisa melewatinya dengan baik bahkan meraih penilaian tertinggi selama seleksi.
“Saat tes psikologi saya bersyukur bisa mendapatkan apresiasi. Salah satu profesor penguji mengatakan bahwa berdasarkan psikotes, saya dinilai mempunyai kemampuan, cerdas, berani dan konsisten. Saat penyampaian makalah, saya bersyukur mendapat apresiasi lagi karena presentasi makalah dinilai bagus, jelas, tidak bertele-tele, dan berani dalam mengambil keputusan,” ungkap Bogank sapaan akrab Priyo Sudibyo.
Karena berpengalaman sebagai Dewas Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang dan jaringannya yang luas, Bogank diharapkan bisa menjembatani beberapa permasalahan antara Perumda Tugu Tirta dengan Pemkab Malang khususnya masalah sumber air yang banyak berada di wilayah Kabupaten Malang.
Bogank menyampaikan, keikutsertaannya dalam seleksi ini hanya membawa misi untuk membawa Perumda Tugu Tirta menjadi lebih baik lagi.
Tidak ada maksud atau misi lain. Ia pun siap menunjukkan kualitas dan kemampuannya saat mengemban amanah tersebut. “Jangan dianggap titipan, karena kami punya kualitas dan kapasitas. Saya juga mempunyai Sertifikat Madya (pengelolaan air minum) dengan predikat terbaik,” sebutnya.
Sementara itu, petahana atau mantan Direktur Utama Perumda Tugu Tirta periode 2019-2024, M Nor Muhlas tak lolos seleksi. Hingga berita ini diturunkan, Muhlas belum memberikan tanggapan atas hasil seleksi tersebut.
Setelah proses seleksi UKK ini, tahapan selanjutnya yakni seleksi tahap akhir. Yakni wawancara langsung dengan Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumda Tugu Tirta. Yakni Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Sesuai agenda wawancara tersebut digelar Kamis (27/6) hari ini. (ian/van)