Malang Posco Media- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung menggar aksi di Balai Kota Malang. Mereka, tak hanya melakukan orasi, namun juga membentangkan spanduk. Bahkan para peserta aksi juga membentang spanduk bertuliskan buronan negara lengkap dengan foto lima pejabat negara. Spanduk buronan negara ini dipasang di tembok pagar kantor DPRD Kota Malang.
Aksi para mahasiswa inj membawa beberapa tuntutan. Diantaranya Menuntut pemerintah untuk membuka transparansi data mafia serta mendesak Kementerian Perdagangan mengatur dan memberlakukan HET (Harga Eceran tertinggi) Minyak Goreng dalam aturan baru. Selain itu mereka juga menuntut Pemerintah Kota Malang melakukan transparansi kinerja Satgas Minyak Goreng daerah dan wajib melakukan intervensi terhadap harga pasar minyak goreng di daerah Malang.
“Kami juga menuntut Pemerintah untuk segera menindaklanjuti penurunan jenis BBM Pertamax sesuai harga semula. Dan kami juga menuntut Pemerintah dan kementrian terkait (kementerian ESDM dan kementerian BUMN) menjaga ketersediaan dan harga pertalite serta jenis BBM subsidi lainya tetap terjangkau oleh rakyat,” terang Mulyadin Korlap Aksi dari organisasi HMI ini.
Tuntutan lain yang disampaikan adalah menuntut pemerintah mencabut kebijakan kenaikan (PPN) Pajak Pertambahan Nilai 11%.
Aksi masa ini mendapat respon dari Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika. Bersama wakil ketua DPRD dan Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto dan Dandim 0833 Kota Malang Letkol Kav Heru Wibowo Sofa menemui masa aksi.
Bahkan Made juga mengatakan, siap meneruskan aspirasi para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung tersebut ke pemerintah pusat. Aspirasi itu disampaikan melalu email dan disaksikan oleh korlap aksi.
Aksi, demostrasi berjalan cukup lancar. Masing -masing peserta aksi membubarkan diri setelah Made selaku ketua dewan menandatangani nota kesepakatan bersama, terkait tuntutan aksi.
Sementara aksi massa yang digelar dijaga ketat oleh ratusan anggota kepolisian dan TNI. Bahkan mobil rantis seperti water canon juga disiagakan di lokasi aksi. (Ira/jon)