MALANG POSCO MEDIA – Tak satupun keluarga atau tetangga menyangka bakal kehilangan sosok Turiyah, perempuan berusia 53 tahun yang dikenal tertutup, namun alim dan suka menolong. Kematiannya memukul banyak pihak. Termasuk bagi masyarakat sekitar rumahnya. Nuriyawati, salah satu tetangga membenarkan Turiyah adalah sosok yang cukup tertutup.
“Tidak pernah memiliki masalah sedikitpun dengan tetangga. Saya adalah teman yang sehari-hari pergi ke masjid untuk salat berjamaah. Salat Subuh selalu sama saya ke masjid. Salat Maghrib juga iya bersama-sama ke masjid,” kata wanita yang kediamannya hanya berjarak tiga rumah dari rumah duka.
Namun sebelum peristiwa mengejutkan itu terjadi, Turiyah terlihat tak seperti biasanya. Ia tak datang ke masjid dan lebih sering terlihat di rumah atau membantu pekerjaan Musman, suaminya di ladang. Menurut sepengetahuannya, korban sempat pergi dari rumah sebelum adzan Subuh berkumandang.
Menurutnya, tak ada yang tahu dimana tempat pasti Turiyah menerjunkan diri ke sungai. Semua orang tiba-tiba terkejut saat dia ditemukan tak bernyawa di Sungai Lesti. “Tidak ada yang diberitahu masalahnya karena memang semuanya tertutup. Dia juga tidak pernah curhat atau cerita,” tutupnya.
Ketua RT02 RW12, Jumaidi juga mengatakan hal yang sama. Sebelum kejadian, Ketua Fatayat NU di Tawangrejeni ini terlihat sangat murung. “Seperti orang linglung, nggak tahu kemana. Memang terpukul masalah anaknya. Anak pertama yang belum pulang. Kalau anak kedua langsung pulang,” katanya.
Warga, menurutnya, tetap melihat korban sebagai sosok yang juga dapat bersosialisasi. Baik di kegiatan masyarakat, tahlil maupun berbagai kegiatan lain. Ia juga merupakan tokoh masyarakat di desa. “Orangnya baik sekali, alim dan juga merakyat meski sebagai Ketua Fatayat NU Tawangrejeni,” imbuhnya. (tyo/mar)