spot_img
Thursday, June 26, 2025
spot_img

KHASIAT BERAS COKLAT UNTUK KESEHATAN PENDERITA DM

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Oleh: Etik Sulistyowati*) dan Yohanes Kristianto*)

*) Dosen Poltekkes Kemenkes Malang

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis atau menahun berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah diatas normal. International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa jumlah penderita DM di dunia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2010 jumlah penderita DM adalah 285 juta orang, sedangkan pada tahun 2019 jumlahnya meningkat menjadi 463 juta orang. Kejadian diabetes melitus di Indonesia juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah penderita DM mencapai 6 juta orang, sedangkan pada tahun 2019 jumlah tersebut meningkat menjadi 10 juta orang. Laporan Riskesdas tahun 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi pada penderita DM di Indonesia sebanyak 2% pada tahun 2013 menjadi 3,4% pada tahun 2018. Salah satu pilar dalam tatalaksana DM adalah perencanaan makan disamping 4 pilar yang lain. Perencanaan makan merupakan pilar utama dan pertama bagi seorang diabetesi (penderita DM). Menu makan seperti makanan keluarga, tetapi diabetesi harus menerapkan 3J, yaitu tepat Jumlah, Jenis dan Jadwal makan. Mengenai tepat Jenis seorang diabetisi harus makan sumber energi berupa beras yang cocok untuknya.

Beras putih adalah beras indeks glikemik tinggi yang berkaitan dengan kejadian DM, sedangkan beras coklat adalah beras yang varietasnya sama dengan beras putih tetapi tidak dipoles, dan hanya dibersihkan kulit luarnya saja. Beras ini memiliki kandungan serat lebih tinggi dari beras putih, juga kandungan mineralnya kalium dan magnesium (Mg) 7x dibandingkan dengan beras putih, sehingga sangat baik bagi penderita DM. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa penderita DM yang diberikan diet beras coklat selama 3 bulan mengalami peningkatan parameter kesehatan lebih baik dibanding kelompok yang mendapatkan beras putih. Parameter kesehatan yang diukur dalam hal tersebut mencakup indeks masa tubuh (IMT), lingkar pinggang, dan lemak viseral. Demikian juga hasil pengukuran kadar glukosa darah puasa, 2-Jam Post Prandial, HbA1C, indeks HOMA IR nya lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan konsumsi beras putih.

Hal ini disebabkan oleh karena beras coklat memiliki kandungan serat yang tinggi baik serat larut air maupun serat tidak larut serta mengandung β glukan. Beras coklat memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada beras putih (10-70; 50-87; masing-masing). Kandungan serat yang tinggi dan inhibitor enzimatik yang bervariasi diyakini bertanggung jawab atas pencernaan dan penyerapan biji-bijian yang lebih lambat termasuk beras coklat, dibandingkan dengan nasi putih. Dengan demikian, asupan beras coklat menyebabkan respons glukosa darah post-prandial yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih , menginduksi penurunan berat badan karena rasa kenyang yang lebih lama, dan meningkatkan kontrol glukosa darah serta sensitivitas insulin . Selain itu, beras coklat memiliki kandungan magnesium yang lebih besar daripada beras putih. Dalam seratus gram beras coklat terkandung 230mg Mg, dimana nilai tersebut 7,7 kali lebih tinggi dibanding kandungan Mg nasi putih. Magnesium membantu manajemen diabetes tipe 2, dengan mengatur penyerapan glukosa yang dimediasi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Terdapat berbagai enzim yang berperan dalam metabolisme glukosa dan jalur pensinyalan insulin, yang membutuhkan magnesium atau MgATP sebagai kofaktor selama reaksi. Kekurangan magnesium menyebabkan peningkatan sekresi insulin dan mengganggu jalur pensinyalan insulin, sehingga menginduksi resistensi insulin, hiperglikemia, dan komplikasi diabetes tipe 2. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hipomagnesemia pada pasien diabetes tipe 2, tetapi terutama karena asupan magnesium harian yang tidak memadai dan hilangnya magnesium, mungkin karena gangguan fungsi ginjal. Asupan magnesium memiliki korelasi terbalik dengan risiko diabetes tipe 2 dengan cara dosis-respons. (*/adv)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img