MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Acara Peringatan Haul ke- 5, KH Lukman Al Karim yang akrab disapa Gus Lukman digelar Pondok Pesantren Ponpes Bahrul Maghfiroh Jl. Raya Joyo Agung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Sabtu (10/9). Acara tersebut dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Orang nomor satu di Pemerintahan Provinsi Jatim itu hadir bukan sebagai tamu undangan. Tapi mantan Menteri Sosial RI itu hadir sebagai santri, karenanya Khofifah tidak memberikan sambutan. Kalaupun sempat memegang mic, Khofifah hanya menceritakan kenangan kedekatannya dengan keluarga besar Ponpes Bahrul Maghfiroh, terutama Gus Lukman. “Saya mestinya ada sambutan, saya jawab nggak. Saya datang sebagai santri. Tidak harus kita datang sambutan, kalau sebagai santri ya santri,” kata Gubernur.
Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Gus Dur ini menceritakan jika dia dulu merupakan santri KH Abdullah Fattah, ayah Gus Lukman. Dia pun mengaku dekat dengan Gus Lukman. Di mata Ketua Umum PP Muslimat NU ini, Gus Lukman merupakan orang yang selalu menabur senyum ke sesama. Terlebih kepada para lansia. Besar cintanya dengan lansia, Khofifah mengatakan, Gus Lukman ingin selalu membuat para lansia tersenyum bahagia.
“Gus Lukman selalu bikin tenang, nyaman, dan bahagia. Selalu memberi harapan di forum apapun, ketika ada situasi sulit beliau hadir untuk memberikan solusi. Besar sekali cintanya beliau pada sesama, beliau ingin melihat manusia senyum,” tutur Khofifah.
Khofifah memiliki momen yang tidak pernah dilupakan. Saat dia menjabat sebagai Menteri Sosial RI. Menurut Khofifah, Gus Lukman sering singgah ke rumah dinasnya untuk bergabung menunaikan salat berjamaah. “Di rumah dinas saya dulu itu sentral dari kegiatan Gus Lukman, jadi rumah dinas itu bagi Gus Lukman bagian dari persinggahan tempat yang mudah dicapai kalau beliau akan melaksanakan salat di sana,” terangnya.
Khofifah juga memberikan apresiasi kepada Prof Muhammad Bisri, Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh yang meneruskan perjuangan Gus Lukman. Menurut Khofifah, Prof Bisri telah menjalankan tugasnya dengan baik, seperti apa yang dicita-citakan Gus Lukman. Yaitu pesantren harus mandiri, santri tidak berbayar, dan bisa diberikan layanan pendidikan.
“Prof Bisri bisa menjalankan itu sangat baik, dengan kurikulum yang luar biasa. Kemandiriannya juga luar biasa, ada macam-macam produk. Ini ada lagi mini SPBU dulu saya hadir saat peresmian. Saya rasa Bahrul Maghfiroh ini sebuah pesantren yang mandiri diikuti oleh team work yang luar biasa,” tandasnya.
Acara Haul ke -5 Gus Lukman tersebut juga dihadiri Wali Kota Malang H Sutiaji dan sejumlah tokoh ulama, seperti Ustad H Mahfud Affandi dan Habib Hadi Alkaf. Dalam acara tersebut diisi pengajian oleh KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. (ira/mp2/udi)