spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Khofifah Masih Terkuat, Jika Tak Ada Blunder Politik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– Khofifah Indar Parawansa masih menjadi kandidat kuat calon Gubernur  Jawa Timur. Apalagi  dua parpol besar Gerindra dan Golkar sudah memastikan dukungannya. Disusul pula Muslimat NU Jatim. Ini menjadi harga tawar tinggi yang dimiliki Khofifah.

Analis Politik Kota Malang Dr Wahyudi MSi menjelaskan efek dukungan yang diberikan kepada Khofifah merupakan kelanjutan dari kehendak politik yang sudah ada. Khususnya melanjutkan kemenangan partai atau koalisi politik tertentu pasca Pilpres 2024.

- Advertisement -

“Sebetulnya yang terjadi (aliran dukungan ke Khofifah) adalah kelanjutan kehendak politik tertentu untuk mengalahkan setiap calon yang diusung oleh partai tertentu.Pola ini kemungkinan akan terjadi di seluruh daerah Indonesia. Ini adalah episode lanjutan rivalitas 02 VS 03 + 01,” jelas  Wahyudi.

Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP)  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan aliran dukungan bagi Khofifah pun mudah didapat. Karena Khofifah merupakan incumbent dan juga sudah memiliki basis pendukung.

Salah satunya adalah warga NU, khususnya Muslimat. Maka dari itu akan sangat sulit rasanya, kata Wahyudi, bagi kandidat pesaingnya untuk menyaingi mantan Menteri Sosial itu.

“Terlebih setelah Gerindra juga mengusungnya dan tentu didukung lagi oleh parpol-parpol koalisi 02 lainnya pasti akan ikut mendukung. Jadi tentu saja semakin kuat,” kata Wahyudi saat dimintai analisa politiknya, Senin (10/6) kemarin.

Meski tidak menutup kemungkinan jika muncul pula calon lain dari kalangan NU,  Khofifah dianggap masih tetap terkuat di bursa Pilgub Jatim.

Ia menambahkan tantangan Khofifah kedepan bisa jadi bukan sosok lain yang juga memiliki massa yang banyak. Akan tetapi masyarakat sendiri. Yang saat ini muncul kecenderungan masyarakat yang ingin perubahan.

“Jika ada calon alternatif yang lain, terbaik di mata masyarakat. Artinya yang benar-benar diangkat dari kalangan masyarakat ada kecenderungan ini bisa dipilih. Karena sosok alternatif,” jelas Wahyudi.

Tidak boleh juga dikesampingkan isu yang sempat menghampiri Khofifah. Yakni bersinggungan dengan KPK. Hal ini bisa saja menjadi batu sandungan sosok kandidat calon kepala daerah. Meskipun memiliki massa pendukung yang besar.

“Perlu diingat, sekarang era medsos, telinga rakyat itu mendengar apa saja yang menjadi pergunjingan politik, meskipun isu tersebut belum tentu benar adanya,” tegas Wahyudi.

Di sisi lain, jika dilihat dari sosok lainnya yang masih mungkin menyaingi Khofifah, Wahyudi mengatakan ada dua figur. Yakni mantan Ketua PWNU KH Marzuki Mustamar dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.  

Secara terpisah, analis Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang Dr Verdy Firmantoro SI Kom MIkom juga mengakui  bahwa saat ini figur Khofifah yang paling potensial memenangi Pilgub Jatim 2024.

“Setidaknya kesuksesan gerbong koalisi Pilpres 2024 mencoba diulang di level daerah. Magnet politiknya jelas di-endorse kekuasaan yang saat ini dan ke depan akan memerintah,” tegas dia.

Dijelaskannya lagi, hal itu tidak lepas dari kesuksesan Khofifah mengawal suara Prabowo-Gibran di Jatim. Selain itu praktis koalisi yang mengusung Prabowo-Gibran tak ada yang resisten dengan tokoh Muslimat NU tersebut.

Ini, lanjut Verdy dibuktikan dengan dikantonginya rekom dari berbagai partai membuat Khofifah cukup powerful. “Khofifah sangat berpeluang melenggang sebagai Gubernur Jatim untuk kali kedua jika tak ada blunder yang serius dan lawan yang kompetitif,” pungkasnya. (ica/van)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img