MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau secara langsung Rumah Potong Hewan (RPH) di Kota Malang, Minggu (25/6) kemarin. Dalam kunjungan itu turut didampingi oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dan juga dari jajaran Perumda Tugu Aneka Usaha.
Khofifah menjelaskan, kunjungannya ke RPH ini dalam rangka memastikan ketersediaan stok hewan ternak terutama sapi. Berdasarkan hasil peninjauan itu, Khofifah menyebut stok hewan sudah dipastikan sangat mencukupi bahkan surplus.
“Surplus sangat besar. Artinya masyarakat Jawa Timur yang ingin kurban sapi, kerbau, kambing, atau domba, tidak perlu khawatir karena posisinya surplus,” ujar Khofifah usai meninjau RPH.
Tidak hanya memastikan ketersediaan stok hewan kurban, kunjungan itu juga untuk memastikan kondisi hewan kurban dalam kondisi yang sehat. Kemudian dari sisi sarana dan prasarana juga memadai.
“Saya ingin memastikan bahwa kondisi hewan kurban dalam keadaan sehat sehingga aman dikonsumsi masyarkat luas. Karena itu syarat sah hewan kurban terpenuhi dalam RPH yang mana mendapat titipan dari masyarakat,” tambahnya.
Untuk memastikan hewan kurban sehat, diperlukan Surat Keterangan dari Veterineer yang menunjukkan bahwa hewan kurban bebas PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) maupun LSD (Lumpy Skin Disease). Selain memastikan kondisi hewan kurban, Khofifah juga memastikan juru sembelih halal (Juleha) telah tersertifikasi dengan baik.
“Di Jawa Timur, kita memiliki Juleha yang cukup banyak. Tiga minggu lalu, saya bertemu 1.000 Juleha di Islamic Center, di RPH Kota Malang ini ada 13 Juleha dengan 10 diantaranya sudah tersertifikasi,” sebutnya.
Menurut Khofifah, hal ini penting untuk memastikan proses pemotongan hewan dilakukan dengan cara yang memuliakan hewan dan tidak menyakiti hewan.
“Saya minta semuanya yang berbasis RPH, yang berbasis masjid, yang berbasis masyarakat, pemotongannya membangun prinsip ‘animal welfare’ (kesejahteraan hewan) Jangan dibanting, tapi direbahkan,” tuturnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Tunas Dodot Tri Widodo menyebut jumlah hewan kurban berjenis sapi hingga saat ini ada 53 sapi. Namun setiap harinya ada sekitar 35 sapi yang rutin dipotong. Dalam sebulan, Perumda Tunas mampu memotong 1.000 sapi atau 12 ribu sapi dalam setahun.
Menurut Dodot, pemotongan di RPH tentu lebih efektif dan efisien dibandingkan memotong sendiri. Sebab selain pemotongannya lebih cepat, juga lebih higienis dan limbahnya terkelola dengan baik.
“Untuk Idul Adha saja, biasanya setahun kita memotong 200 sapi titipan masyarakat. Tahun lalu Idu Adha kita memotong 187 sapi. Tahun ini perkiraan 200 sapi,” tandasnya. (ian/aim)