spot_img
Friday, April 25, 2025
spot_img

Kini Bikin Tutorial, Karyanya  Dipasarkan  Hingga Luar Negeri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Agus Rudy Perajin Resin Belajar  Otodidak Asal Gondanglegi

Di era digitalisasi, kejelian diperlukan untuk mengambil peluang. Namun kejelian harus diiringi dengan keterampilan kreativitas. Itulah yang dilakukan Agus Rudy, perajin resin asal Desa Sukosari Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.

========

-Advertisement- HUT

MALANG POSCO MEDIA – Belajar secara otodidak, Agus Rudy kini menjadi perajin resin. Ia maraup jutaan rupiah dari satu produk kerajinan seperti revertable. Bahkan hasil kerajinannya telah dipasarkan di Amerika dan Arab Saudi.

Rudy juga kini kerap diundang mengisi materi pada workshop tentang desain interior kerajinan resin dengan sasaran mahasiswa, masyarakat, maupun pengusaha.

Untuk diketahui resin merupakan bahan cair yang dapat mengeras. Resin bisa berasal dari campuran senyawa organik. Bisa pula dari getah pohon yang kental.  Resin dapat dimanfaatkan untuk kerajinan pembuatan furniture seperti revertable, hiasan dinding, cincin, gantungan kunci, dan beberapa kerajinan lainnya.

Menggunakan bahan resin, Rudy dapat membuat ornamen maupun motif  di dalamnya itu 3D. Seperti  ombak, pasir laut,  tanaman-tanaman, maupun bebatuan yang dapat menghiasai.

Pria berusia 45 tahun ini awalnya tertarik membuat kerajinan saat mengunjungi sebuah penginapan sekitar tahun 2017 lalu. Di sana, ia melihat dekorasi terbuat dari resin.

“Dengan keterbatasan informasi tutorial pada waktu itu, saya mempelajari dan observasi sendiri, kemudian mencoba,” kata Rudy ditemui di tempat kerajinannya, Kamis (24/4) kemarin.

Rudy kemudian mencoba menuangkan resin ke dalam objek untuk membuat revertable. Yaitu antara resin dengan kayu. Namun sayang hasilnya pecah karena terlalu panas. Ia  mencoba kembali,  tapi gagal lagi. Hal ini dilakukan berulang-ulang. Dengan ketekunananya, Rudy menemukan kuncinya agar tidak pecah.

“Gagal terus observasi nyoba, nyoba, dan nyoba. Resin saya buang. Nah, agar lebih maksimal, saya finishing spray Pu Acrylic agar tahan panas, tahan gores, dan tahan kimia rumah tangga,” beber alumnus ITN Malang  ini.

Sejak itu ia paham betul jenis-jenis resin yang kuat digunakan untuk membuat furniture, baik revertable maupun dekorasi dinding. Misalnya beda resin Poliester dengan Epoxy terdapat perbedaan kekuatan fleksibilitas dan harganya.

“Yang harganya lebih ekonomis itu yang Poliester Rp 40.000-Rp 60.000 di pasaran. Sedangkan Epoxy itu rata-rata di atas Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu ,” urai bapak dua anak ini.

Selain itu, suhu ruangan saat bekerja siang dan malam hari berpangruh terhadap kekuatan saat pengecoran resin atau resin casting.  Ia menambahkan kerajinan resin juga bisa untuk membuat asesoris seperti cincin dan gantungan kunci. Namun Rudy menekuni kerajinan resin berupa furniture  untuk kelas menengah ke atas.

Seperti untuk rumah-rumah, apartemen, kantor, dan hotel. Harganya antara Rp 2 juta sampai Rp 100 juta tergantung size, kesulitan dan kedetealan.

Kini Rudy kebanjiran  pesanan dari perusahaan-perusaahan seperti di Surabaya dan Jakarta. Ia juga mendapat endorse dari perusahaan pabrik resin.

“Pesanan banyak dari Jakarta dan Bali. Juga  Kalimantan Sulawesi. Kalau yang internasional itu di Arab Saudi dan Amerika. Tapi bukan saya yang ekspor, tapi melalui perusahaan yang saya buatkan,” katanya.

Rudy juga kini membuka workshop, termasuk menjadi konten kreator. Melalui YouTube, ia membagikan materi untuk membuat kerajinan resin. Rudy ingin melihat orang-orang dapat berkreatifitas di rumah mereka masing-masing.

Hal tersebut tidak terlepas dari pengalamannya yang susah mencari informasi tentang kerajinan resin pada waktu ia masih belajar secara otodidak.  “Dari pengalaman itu, ya, otak atik sendiri. Kemudian saya bikin konten YouTube tutorial. Karena saya merasa waktu itu mencari informasi kok susah. Jadi saya  buat konten,” kata dia.

Kini dengan jumlah subscribe sekitar 11 ribu, ia rutin mempublikasikan empat sampai lima konten. Ia pun kini berjaring di media sosial lainnya seperti Facebook untuk menjawab pertanyaan dari orang yang ingin belajar kerajinan resin.

“Itu bebas sharing, bebas posting produk-produk tentang seni penyatuan resin,” pungkasnya. (den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img