Bantuan CSR Cair, Bangunan Baru Pasca Kebakaran Diresmikan
MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Pedagang Pasar Bululawang yang terdampak kebakaran beberapa waktu lalu kini mendapat angin segar. Setelah empat bulan, pedagang akhirnya menerima dana bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari Bank Jatim. Sebanyak 32 pedagang yang memiliki 55 kios di Pasar Bululawang menerima bantuan dengan nilai total Rp 481 juta.
Momen ini menjadi momen kebangkitan perekonomian bagi pedagang terdampak. Pasalnya, selama ini proses pembangunan perbaikan pasar dilakukan dengan gotong royong. Perbaikan juga dilakukan swadaya oleh pihak pedagang, hingga tak sedikit harus berhutang untuk membangun.
Kini, pasar sudah kembali bisa dioperasikan dengan maksimal. Penyerahan simbolis bantuan dan peresmian dilakukan di muka pasar pada Jumat (10/6), oleh Bupati Malang H.M Sanusi.
“Terima kasih para pengusaha dan pedagang pasar yang telah bergotong royong dan mandiri untuk membenahi ekonominya sendiri,” ucap Sanusi. Ia menerangkan bahwa masing-masing besaran bantuan ini sudah disesuaikan dengan kondisi kerusakan kios.
Dengan cara ini, menurut Sanusi lebih efektif, pasar sudah bisa kembali beroperasi. Seandainya pasar dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Sanusi yakin prosesnya akan memakan waktu lama.
“Kalau menunggu APBD, paling cepat baru bulan Oktober dan harus membangun penampungan,” kata Sanusi. Pembangunan penampungan juga akan memakan biaya Rp 2,5 juta per kios sehingga dana yang digunakan menjadi tidak efisien.
Selain Bank Jatim, sebelumnya para pedagang juga mendapat bantuan dari Baznas Kabupaten Malang, PT Turen Indah, NK Cafe, PT Lesaffre Sari Nusa, Camat Bululawang, dan Bupati Malang yang sudah diberikan beberapa bulan lalu.
Perwakilan pedagang Pasar Bululawang, Sugiono mengucap syukur dan berterima kasih pada semua pihak yang membantu. “Saya ucapkan terima kasih, meski besarannya tidak maksimal, tapi sangat membantu para pedagang,” katanya.
Menurutnya, setiap pedagang mendapatkan bantuan dengan besaran yang berbeda-beda karena disesuaikan dengan kerusakan yang dialami. Bagi yang kerusakannya berat, mereka bisa menerima hingga Rp 19 juta. Bagi yang kerusakannya ringan, mereka menerima Rp 3-5 juta.
“Tergantung kerusakan sesuai dengan perhitungan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat),” imbuh Sugiono.
Dana bantuan ini akan digunakan untuk mengganti biaya pembangunan. Rata-rata pedagang meminjam uang untuk membangun kembali kios mereka sebelum menerima bantuan ini. “Karena didorong agar cepat membangun, akhirnya mencari pinjaman,” ujar Sugiono sembari berharap, bahwa ini menjadi momen kebangkitan bagi perekonomian pedagang. (tyo/adv/ggs)