MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebagai wujud rasa syukur atas raihan Piala Adipura yang kembali ke Kota Malang, berbagai kegiatan digelar Pemkot Malang, Jumat (3/3) kemarin. Mulai dari kirab Piala Adipura, kerja bakti massal membersihkan Alun-alun dan taman kota, serta bancakan bersama pasukan kuning, kader lingkungan dan masyarakat yang peduli lingkungan.
Berbeda dengan biasanya, kirab Piala Adipura dipimpin Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso, sedangkan Wali Kota Malang Sutiaji bersama masyarakat dan pelajar bersih-bersih taman kota di Alun-alun Malang. Piala Adipura berkeliling Kota Malang sejak pukul 07.00 WIB dengan iring-iringan pasukan kuning, pelajar, kader lingkungan dan lainnya. Saat bersamaan, di Alun-alun Malang Sutiaji memberishkan area taman dan kolam air mancur yang berada di tengah ALun-alun.
“Saya ikut teman-teman membersihkan taman Alun-alun. Kita mulai lagi, ayo kita gerakan terus, biasakan bersih-bersih. Sampah dibuang pada tempatnya, jadikan ini perilaku kita sehari-hari,” kata Sutiaji kemarin.
Kurang lebih satu setengah jam membersihkan Alun-alun, dengan berjalan kaki Sutaiji menuju halaman Mini Block Office yang berada di belakang Balai Kota Malang. Sutiaji menerima kedatangan rombongan kirab Piala Adipura Kota Malang yang sudah berkeliling Kota Malang.
Dengan tradisi unik “Sapu Pora”, Sutiaji didampingi Kakang dan Mbakyu Kota Malang membawa Piala Adipura Tahun 2022 Kota Malang ke panggung yang telah disiapkan.
“Ini sebagai ungkapan syukur atas prestasi tertinggi sebuah Kota/Kabupaten di bidang lingkungan tingkat nasional,” ungkapnya.
Ia menegaskan para ASN harus menjadi contoh. Karena itu, orang nomor satu di Pemkot Malang itu menginstruksikan dengan hal kecil, seluruh mobil baik pribadi maupun kendaraan dinas roda empat yang digunakan harus memiliki tong sampah sendiri.
“Ini menjadi salah satu upaya membiasakan diri sendiri untuk hidup bersih dan menjaga lingkungan, ASN yang harus menjadi panutan warga,” terangnya.
Sutiaji juga mengingatkan bahwa kapasitas TPA Supit Urang adalah 5 tahun sampai 7 tahun lagi ke depan. Maka dari itu segala bentuk upaya untuk mengurangi sebesar 30 persen volume sampah ke depan harus dilakukan secara serius.
Tidak hanya pemerintah saja, seluruh masyarakat Kota Malang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk memilah dan mengolah sampah rumah tangganya masing-masing.
“Jadikan sampah ini sebagai berkah bukan bencana. Karena ke depan sistem pengolahan sampah kita akan mengarah pada 3R (Reuse, Reduce, Recycle) bisa dipilah digunakan kembali didaur ulang. Ini yang insya Allah kita kuatkan,” tuturnya.
Dalam kegiatan syukuran pencapain Piala Adipura Kota Malang Tahun 2022 siang tadi, Sutiaji juga mengucapkan terima kasih dan apresiasinya bagi seluruh warga, pasukan kuning, kader lingkungan dan seluruh kelompok peduli lingkungan lainnya yang tanpa pamrih selalu menjaga lingkungan Kota Malang bersih.
“Terima kasih semoga apa yang sudah dilakukan ini bisa terus bermanfaat untuk lingkungan kita bersama,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menjelaskan keberhasilan Kota Malang meraih Piala Adipura kembali bukan kerja satu dua pihak saja. Parameter penilaian Adipura tidak hanya melibatkan DLH, tetapi juga melibatkan berbagai perangkat-perangkat daerah Kota Malang dan komponen masyarakat lainnya.
“Seperti kelibatan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) yang bertanggung jawab dalam kebersihan lingkungan pasar, kemudian Dinas Perhubungan (Dishub) dalam kebersihan lingkungan terminal, dan Dinas Pendidikandan Kebudayaan (Dikbud) dalam kebersihan lingkungan sekolah,” jelas Rahman, panggilannya.
Sesuai dengan peraturan Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) RI, terdapat belasan poin penilaian yang menjadi indikator penilaian. Namun, catatan penting yang membuat poin besar adalah daya dan upaya seluruh komponen Kota Malang untuk mengolah sampah. Yang tidak hanya sebatas pengumpulan dan penimbunan sampah saja kemudian dibuang ke TPA.
“Jadi tidak hanya ditimbun, ditumpuk dan dibuang. Yang dilakukan misalnya memberikan komposter, terus mengolah, memilah. Ini yang kita lakukan. Dan memang harapannya apa yang saat ini kita lakukan bisa lebih baik lagi. Fasilitas pengolahan sampah, TPS 3R kita perbanyak,” pungkasnya. (ica/aim)