Tuesday, September 2, 2025
spot_img

“Kita Tidak Diam : Arek Malang Bersuara (AMB) Evaluasi atas Polemik Dakwah Zakir Naik”

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arek Malang Bersuara (AMB) menyampaikan sikap resmi dengan tujuan dan tanpa keinginan untuk menggugat, menuntut dan menghakimi siapapun atas keresahan masyarakat terkait penyelenggaraan acara dakwah Dr. Zakir Naik di Kota Malang beberapa waktu lalu.

Dalam siaran persnya kepada Malang Posco Media, Senin (14/7), AMB menegaskan sebagai bagian dari warga Kota Malang yang menjujung tinggi nilai toleransi dan hidup damai dalam kebhinekaan, AMB telah bergerak aktif secara langsung. Perwakilan AMB telah mendatangi satu persatu tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan tokoh-tokoh umat kepercayaan.

Dari pertemuan-pertemuan tersebut, AMB telah mendapatkan sejumlah temuan penting dan mencatat sebagai bahan evaluasi. Yakni, pertama FKUB secara institusional tidak pernah memberikan dukungan terhadap Zakir Naik di Malang.
Kedua, pernyataan panitia yang menyebut bahwa ceramah Zakir Naik tidak akan menyinggung keyakinan agama lain terbukti tidak ditepati. Masyarakat tidak dilibatkan secara transparan dalam proses perizinan acara tersebut, yang akhirnya menimbulkan kegaduhan publik.

“Semua informasi telah AMB dapatkan secara langsung dari sumbernya secara jernih dan terbuka,” tegas siaran pers AMB dengan narahubung Fran Kusdianto.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan komitmen terhadap keharmonisan kota ini, AMB menyatakan beberapa hal. Hari ini, Arek Malang Bersuara (AMB) yang telah menandatangani surat penolakan acara Dr. Zakir Naik, berkumpul untuk menyusun dan menyampaikan siaran pers resmi kepada kawan-kawan jurnalis. Siaran pers ini disertai dengan hasil pertemuan dengan tokoh-tokoh lintas agama sebagai bukti bahwa langkah kami berdasarkan fakta, bukan narasi yang dikarang.

Salinan siaran pers ini akan diserahkan secara resmi kepada, Ketua DPRD Kota Malang, Kapolresta Malang Kota, Wali Kota Malang, Komandan Kodim 0833 Kota Malang sebagai bahan pertimbangan atas kegiatan-kegiatan di kemudian hari.

“Kami berharap dokumen ini dapat dijadikan evaluasi serius di kemudian hari, agar Kota Malang tidak lagi dijadikan ladang eksperimen politik identitas dan provokasi berkedok agama,” terangnya.

AMB menegaskan pula bahwa sikap ini bukan sikap anti umat beragama atau anti dakwah. “Tetapi bentuk perlawanan terhadap narasi Intoleransi yang dibungkus agama. Malang adalah rumah bersama, sudah sepatutnya kita jaga dan rawat dengan hati-hati serta dengan kesadaran sejarah,” tutupnya. (nug/red/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img