MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si, mengawali lawatan lima negara dalam rangka memperkuat milestone entrepreneur dan world class university Tahun 2023-2027 dan 2027 – 2032. Lawatan Turki, Azerbaijan, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Malaysia ini dalam rangka memperluas akses kerja sama internasional dengan mitra perguruan tinggi kelas dunia, pasca Unisma Malang meraih akreditasi internasional dari lembaga akreditasi internasional ASIIN dan FIBAA Jerman.
Pengembangam akses kerja sama internasional ini diawali dengan pertemuan dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia, di Istanbul Turki, Darianto Harsono. Turut menyambut, Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, KJRI Istanbul, Marisa Wiedha Christyanti.
Rektor Unisma Malang sendiri didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Keagamaan, Dr. Ir. H. Badat Muwakhid, M.P., Wakil Rektor Bidang Kelembagaan dan Teknologi Informasi, Dr. Ir. Hj. Istirochah Pujiwati, M.P dan Kepala Kantor Urusan Internasional Dr. Imam Wahyudi Karimullah.
Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, M.Si mengatakan kerjasama perguruan tinggi di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Turki. “Terutama ikut serta memajukan pendidikan tinggi,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unisma Malang mengusulkan kerjasama di bidang pengabdian kepada masyarakat internasional. Seperti pendirian program studi Bahasa Indonesia di sejumlah perguruan tinggi di Istanbul Turki, serta pengembangan kerjasama dalam bidang sosial, dan budaya.
Dalam pendidikan agama, Indonesia dan Turki memiliki tradisi agama yang kaya, dan kerjasama dapat mencakup kajian bersama, penyelenggaraan international conference dan seminar bersama yang memperdalam pemahaman agama Islam dan perbandingan agama secara lintas budaya.
Bidang sejarah, bahasa, dan budaya juga berpotensi untuk kolaborasi yang erat. Studi tentang sejarah bersama, bahasa, dan budaya bisa menggali akar budaya dan sejarah yang terkait antara kedua negara.
Dalam bidang ekonomi dan perbankan Islam, kerjasama dapat melibatkan program studi bersama yang mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten di bidang keuangan syariah, menguji tugas akhir bersama. “Hal ini bisa membantu memperkuat sektor ekonomi syariah di kedua negara,” ucap Prof Maskuri.
Kerjasama ini, kata dia, akan memperkaya pengetahuan, mempromosikan pemahaman lintas budaya, dan mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan. Ini juga dapat membantu menghubungkan masyarakat akademik kedua negara, memfasilitasi pertukaran mahasiswa, dan memajukan kajian tentang Islam dan budaya dalam konteks global.
Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia, di Istanbul Turki, Darianto Harsono menyampaikan bahwa KJRI di Istanbul siap mendukung sebagai perantara dan fasilitator dalam menjembatani perguruan tinggi Indonesia dan di Istanbul Turki. Kerjasama yang dibangun dalam tiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Darianto Harsono menerangkan, kerjasama pendidikan dapat melibatkan pertukaran mahasiswa, dosen, atau program bersama antara Unisma Malang dan Perguruan Tinggi di Istanbul Turki. Menurutnya, Ini dapat memperluas wawasan dan pengalaman pendidikan bagi mahasiswa kedua negara. “Sedangkan kerjasama penelitian dapat mendukung kolaborasi dalam riset dan publikasi ilmiah yang bermanfaat bagi kedua negara,” pungkasnya. (adv/imm)