MALANG MBIEN
MALANG POSCO MEDIA- Salah satu daerah di Kota Malang yang cukup unik penyebutannya yakni Klabang. Sekarang warga mulai jarang menyebut Klabang. Lebih populer disebut Bakalankrajan di Sukun.
Klabang meliputi wilayah Jalan Pelabuhan Ketapang hingga perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang. Di daerah itu, kini merupakan kawasan permukiman yang cukup padat penduduk.
“Klabang mulai Ketapang 1 sampai dekat Wagir. Sejak saya kecil sudah bernama Klabang. Walaupun sekarang jadi Bakalankrajan, tapi orang sini tetap menyebutnya Klabang,” terang Emi, salah seorang warga di Jalan Pelabuhan Ketapang.
Pemerhati Sejarah Kota Malang Agung H Buana menjelaskan, wilayah Klabang memang berada di Kelurahan Bakalankrajan. Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang.
Wilayah ini disebut Klabang karena dekat dengan sungai yang terjal serta banyak ditemukan Kelabang. Maka masyarakat pun menyebut daerah ini sebagai Klabang yang diyakini penyebutannya bermula pada era 1920-an
“Tapi Dusun Klabang ini belum masuk di peta Belanda tahun 1931. Yang jelas saat itu, mulai banyak dibuka sawah, kemudian juga banyak bambu bambu. Jadi dengan daerah yang kelembapan tinggi, ada sungai kecil, kondisi ini disukai Kelabang. Sehingga saat itu, banyak ditemukan Kelabang,” terang Agung.
Disebutkan Agung, wilayah persawahan di Klabang memang begitu luas. Dengan bidang sawah yang mumpuni, masyarakat setempat saat itu banyak yang bekerja sebagai petani, khususnya petani padi. Sejak era kolonial Belanda, kondisi alam dan pertanian di Klabang dinilai cukup bagus.
“Walaupun sekarang sudah banyak perumahan, tapi daerah situ sampai sekarang masih ada pertanian yang bagus, irigasinya juga bagus, ditunjang sistem pengairan bawah tanah yang ada di Urung Urung, sebuah daerah di sebelahnya itu. Sistem pengairannya menggunakan gua- gua memanjang seperti halnya arung,” ungkapnya.
Dengan hamparan pertanian yang bagus, disebutkan Agung masyarakat setempat pun memiliki banyak kegiatan yang berkaitan dengan budaya agraris. Kegiatan budaya yang digelar saat panen atau juga saat tanam padi.
“Saat itu, wilayah Dusun Klabang ini menjadi salah satu daerah penghasil padi yang signifikan untuk Malang. Walaupun tidak sebesar industri tebu saat itu. Akan tetapi Klabang terbukti sampai saat ini masih eksis pertaniannya,” sebut dia.
Seiring perkembangan zaman, luasan sawah itu terus berkurang dan menjadi pemukiman. Bersama Dusun Bakalan dan Dusun Slilir, Dusun Klabang tergabung dalam sebuah desa yakni Bakalankrajan dan termasuk dalam wilayah Kabupaten Malang. Pada tahun 1988 daerah itu kemudian masuk dalam wilayah Kota Malang dan menjadi salah satu kelurahan di Kecamatan Sukun. (ian/van)