MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Warga Sawojajar, Rizky Firman Yulian, seorang ‘jukir viral’ yang belakangan sempat membuat resah masyarakat akhirnya meminta maaf dan memberikan klarifikasi kepada publik. Rizky yang sebelumnya terekam kamera menantang carok kepada Yanuar, salah seorang warga, itu mengaku khilaf karena tersulut emosinya.
Kepada Malang Posco Media, Rizky menyampaikan bahwa sebenarnya persoalan itu terjadi karena adanya perselisihan di jalan antar pengguna jalan. Bukan karena persoalan parkir.
“Saya pribadi mengakui salah, karena saat itu memang mengucapkan kata kasar. Ini karena refleks dan spontanitas saja dan waktu itu kondisi saya puasa. Permasalahan sebenarnya karena sewaktu berkendara, dia posisinya agak membahayakan bagi saya. Jadi waktu itu saya tegur. Bukan masalah parkir,” terang Rizky di Malang Posco Media, Selasa (9/4).
Ia pun menceritakan kronologi kejadian versinya. Saat hari kejadian, dia baru saja berbelanja takjil untuk berbuka puasa dan pulang melalui persimpangan Jalan Maninjau-Jalan Tondano Sawojajar. Di saat berkendara dengan motornya itu, tiba tiba ada sebuah mobil yang lewat dan hampir saja mengenai motornya. Karena itulah ia menegur pengendara mobil tersebut.
Saat ditegur, Rizky menyebut dari pengendara mobil justru terlontar sebuah pernyataan yang dianggapnya sebuah tantangan. Apalagi sesaat kemudian langsung melajukan kembali mobilnya yang memperkuat dugaannya bahwa dirinya ditantang dan mengira mencari tempat lain. Karena tersulut emosi, ia pun meladeninya.
“Saya kurang paham dia bicaranya banyak pakai bahasa Inggris. Saya dengar one-by-one, makanya saya ladeni. Saya siap carok, kita cari tempat lain, kata saya begitu. Ini yang sebenarnya memang salah paham, saya kira cari lokasi lain mau carok, makanya saya buntuti. Saya pun sebenarnya tidak bawa sajam,” ungkapnya.
Dalam hal ini ia pun sangat menyesal dan meminta maaf karena sampai terlontar kata carok yang ia sadari kemudian membuat masyarakat resah. Hal ini murni karena factor emosi sesaat dan spontanitas saja.
Sementara untuk narasi yang menyebut bahwa dirinya berprofesi sebagai jukir adalah hal yang tidak benar. Sebab selama ini ia bekerja serabutan di Malang dan Surabaya. “Ini juga yang membuat keluarga saya kaget, dikira saya selama ini parkir. Saya tidak tahu siapa yang menyebut saya jukir. Saya kan tahunya video itu diupload oleh Yanuar. Makanya ini saya luruskan,” tambah dia.
Terlepas dari itu, persoalan ini akhirnya telah dilakukan mediasi dan diselesaikan di Polsek Kedungkandang, Senin (8/4) sore kemarin. Kedua belah pihak sepakat berdamai dan korban atau pelapor tidak meneruskan ke ranah hukum karena terjadi kesalahpahaman.
“Dengan ini saya memohon maaf kepada Mas Yanuar karena saya telah bersikap kurang baik dan menegurnya dengan kurang baik serta mengeluarkan kata kata kasar. Dengan ini juga semoga mas Yanuar mau menerima permintaan maaf saya dan sama sama legowo untuk memaafkan dan setelah ini tidak ada permasalahan apapun lagi, kembali fitrah kosong-kosong,” ujar Rizky disaksikan Kapolsek Kedungkandang, AKP. Effendi Budi Wibowo.
Sementara itu, Yanuar Tri Laksono alias Antono, sebagai pihak korban juga telah menerima permohonan maaf dari pelaku dan memastikan permasalahan telah terselesaikan. Ia menyebut, masalah ini murni karena sebuah kesalahpahaman.
“Saya juga mengklarifikasi apa yang sudah terjadi dan di blowup di sosial media terkait profesi mas Rizky sebagai Jukir, itu salah. Kemudian yang kedua tidak ada sangkut pautnya dengan ras apapun. Disini personal ‘pure’ (murni, red) masalah salah paham. Jadi saya menerima permintaan maaf Mas Rizky dan selesai disini permasalahan tersebut,” tutupnya. (ian/aim)