MALANG POSCO MEDIA– 100 lebih pelajar menari Topeng Grebeg Sabrang mengelilingi Alun-Alun Tugu bertepatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Senin (20/5) kemarin.
Para pelajar itu berasal dari SMPK Santa Maria I Malang. Sebelum menarikan Tari Topeng di Alun-Alun Tugu Kota Malang kemarin siang, paginya mereka juga unjuk kebolehan di depan para pejabat Pemkot Malang. Yakni performa usai Apel Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota Malang.
Meski matahari cukup terik menyengat, siswa-siswi ini dengan semangat menyajikan performa tarian yang sudah mereka siapkan sejak beberapa bulan lalu. Itu dinyatakan sebagai wujud memelihara rasa nasionalisme dan menjaga sejarah serta budaya Kota Malang. Ini disampaikan Guru sekaligus Pembina Tari SMPK Santa Maria I, Garnasih Setya Rahayu, kemarin.
“Iya mereka latihan tari sekitar satu sampai dua bulan kemarin. Mereka juga menghias dan buat sendiri peralatan tarinya seperti melukis topeng sendiri dan buat mahkota atau jambangnya dan gelang kaki dibuat sendiri. Ya sekitar tiga bulan ini persiapannya,” papar Rahayu ditemui di sela-sela performance siswa-siswinya kemarin.
Dijelaskannya Tari Topeng Grebeg Sabran yang dibawakan memiliki cerita dan maknanya sendiri. Maknanya adalah sebuah tarian perjuangan. Dimana latar belakang ceritanya diambill dari kisah Panji Kelana.
Yang salah satunya adalah cerita warga yang mengantarkan prajurit-prajurit kelana. Mengantarkan prajurit menuju medan perang.
“Tarian ini melambangkan semangat perjuangan, tak gentar dan terus maju menghadapi tantangan yang ada. Maknanya ini yang kami angkat sebagai pelajaran bagi anak-anak untuk semangat dan berjuang terus,” papar Rahayu.
Tidak hanya itu saja, selain memberi nilai moral, anak-anak dan warga yang menonton pertunjukan tari bisa teringat kembali dengan budaya khas Malang. Itu dengan Topeng yang digunakan dan cerita atau kisah-kisah Jawa yang diangkat.
Hal ini pun menurut Rahayu memberikan semangat tersendri bagi siswa-siswinya. Karena selama latihan, para pelajar itu yang awalnya tidak bersemangat berubah memiliki ketertarikan pada seni dan budaya Jawa.
“Apalagi bisa tampil seperti ini mereka senang sekali. Harapannya tahun depan kami akan bawakan lagi, tapi ambil Tari Topeng Grebeg Jowo. Ini sangat baik buat anak-anak agar mereka mengenal budaya mereka dan lepas dari aktivitas gawai (gadget),” kata Rahayu.
Ia menambahkan kedepan Pemkot Malang bisa memberi ruang lebih untuk ekspresi seni pelajar di Kota Malang. Ruang-ruang terbuka seperti taman dan alun-alun menjadi tempat menarik yang bisa digunakan seperti yang dilakukan pelajar SMPK Santa Maria I kemarin.
Antusiasme pelajar SMPK Santa Maria I memberikan performance di Alun-Alun Tugu Kota Malang kemairn disampaikan Renata. Pelajar Kelas 8B SMPK Santa Maria I ini mengatakan sangat senang bisa memberikan penampilan Tari Topeng Grebeg Sabrang.
“Latihannya sekitar dua bulanan, kami senang bisa perform. Ini ceritanya juga kisah prajurit jadi bisa belajar kesenian dan budaya Jawa juga,” papar Renata saat ditemui usai menarikan Tarian Topeng Grebeg Sabrang.
Dia juga berharap dapat melakukan hal yang sama pada momen-momen lainnya. Dan berharap belajar tarian dan kesenian lainnya agar bisa dilestarikan. (ica/van)