MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Memperkuat peran perempuan dalam dunia kewirausahaan melalui pendidikan tinggi, BINUS University bersama dengan University of Northampton, UK, menyelenggarakan Policy Roundtable on Advancing Women’s Employability Through Entrepreneurship.
Didukung oleh The British Council melalui Gender Equality Partnership Program, kegiatan ini melibatkan dua mitra lokal, yaitu Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum, Jombang, Jawa Timur, dan Universitas Alkhairaat, Palu, Sulawesi Tengah.
Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi dialog terbuka antar pemangku kepentingan sekaligus mendiseminasikan temuan awal dari penelitian tentang kewirausahaan perempuan di pendidikan tinggi Indonesia. Para ahli, mitra universitas, pengambil kebijakan, dan mahasiswa berkumpul untuk merumuskan strategi yang meningkatkan inklusivitas gender dalam program kewirausahaan. Selain itu, kegiatan ini menjadi wadah berbagi pengalaman, pendekatan inovatif, dan strategi terbaik dari universitas di Inggris maupun Indonesia dalam mendukung pengembangan kewirausahaan perempuan.
Melalui dialog yang konstruktif, para peserta mendiskusikan tantangan unik yang dihadapi perempuan dalam membangun bisnis, sekaligus mengeksplorasi pendekatan baru yang dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang lebih mendukung dan kompetitif. Penekanan pada inklusivitas ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi kebijakan yang mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memberdayakan perempuan sebagai motor perubahan.
Dalam diskusi tersebut, Doni Handoko, Kasi UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, menyoroti pentingnya pelaku UKM, khususnya perempuan, untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pihak Pemerintah. Ia menekankan bahwa hubungan ini memungkinkan para pelaku usaha mendapatkan informasi terkini mengenai program-program yang mendukung pertumbuhan bisnis, mulai dari pendampingan hingga pendanaan.
“Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan akun-akun resmi Pemerintah, seperti memberikan komentar pada unggahan yang relevan,” ujar Doni.
Menurutnya, langkah ini dapat membuka peluang kolaborasi sekaligus memperkuat akses terhadap sumber daya yang tersedia. Dr. Tatum S. Adiningrum, M.Ed., Ph.D., Academic Development Senior Manager BINUS University menyampaikan “Kegiatan ini membawa kesadaran bahwa perempuan yang menjadi pengusaha mempunyai tantangan yang unik dan berbeda dengan laki-laki, sehingga membutuhkan pendekatan khusus dan fokus. Ini sangat baik dalam memperkaya proses pembelajaran kewirausahaan di kampus agar semakin tajam dan tepat guna,” ujarnya.
Acara ini tidak hanya mencerminkan komitmen global untuk mendukung kewirausahaan perempuan, tetapi juga menjadi langkah awal dalam menciptakan jaringan kolaborasi yang kuat antara akademisi, pengambil kebijakan, dan pelaku industri. Dengan visi bersama untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing, Policy Roundtable ini diharapkan mampu menghasilkan dampak nyata yang memperkaya ekosistem kewirausahaan perempuan di Indonesia. (*/nda)