MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Ma Chung memberikan pelatihan animasi kepada belasan orang dari kelompok Tunarungu. Mereka berasal dari organisasi Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) yang ada di Malang.
Pelatihan ini digelar dalam beberapa pertemuan sejak 23 Juli 2025 lalu. Dan berlangsung dengan beberapa pertemuan hingga pekan ini di Laboratorium Siputri Universitas Ma Chung.
Ketua Tim Pengabdian, Ayyub Anshari Sukmaraga, S.Sn., M.Ds mengatakan, agenda ini merupakan implementasi dari program hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendiktisaintek Republik Indonesia.
Program hibah ini mengangkat Judul: Pemberdayaan Penyandang Tuna Rungu di GERKATIN Kabupaten Malang melalui Pelatihan Animasi 2D sebagai Upaya Membangun Inklusivitas dan Kesetaraan di Dunia Kerja. Dalam kegiatan ini tim Universitas Ma Chung berkolaborasi dengan dosen Universitas Negeri Malang (UM).
Ayyub mengungkapkan, komunitas Tunarungu juga perlu mendapatkan akses keterampilan dan kesempatan kerja, seperti yang lain. Karena itu timnya berinisiatif membuat pelatihan untuk mereka. Khususnya dalam keterampilan animasi.
“Awalnya kami diundang untuk sebuah pelatihan di Gerkatin. Saya lihat teman-teman dari Tunarungu ini tertarik dengan animasi. Lalu kami coba proyeksikan ke program hibah DRTPM, karena untuk pelatihan ini tidak bisa hanya sekali pertemuan,” ujarnya.

Dia berharap melalui kegiatan ini keterampilan peserta semakin bertambah. Sehingga mendapatkan kesempatan kerja di dunia industri animasi. “Dari segi kemampuan sebenarnya mereka hampir sama dengan yang lain. Mereka hanya memiliki keterbatasan dalam komunikasi. Sehingga tidak banyak industri yang membuka peluang kerja untuk mereka,” terang Ayyub.
Dia menambahkan, industri animasi di Malang termasuk tinggi. Dari level SMK sampai D4 atau vokasi semuanya ada. Daya serapnya juga tinggi. Peluang tersebut diharapkan juga diperoleh oleh komunitas Tunarungu dengan keterampilan yang mereka miliki di bidang animasi. “Karena sebenarnya mereka bisa dan mampu. Hanya kendala di komunikasi saja,” imbuhnya.
Sementara itu, pelatihan ini sudah berlangsung tujuh pertemuan. Selama pelatihan tim dosen bekerjasama dengan pihak penerjemah. Dalam hal ini mereka menggandeng mahasiswa Universitas Brawijaya dan UM. “Kita butuh penerjemah. Untuk perantara komunikasi dengan peserta. Meskipun juga kadang kesulitan karena ada beberapa istilah di animasi itu yang orang normal saja sulit memahami,” terangnya.
Sultan Arif Rahmadianto, S.Sn., M.Ds, selaku anggota tim dan juga pemateri dari segi software menyampaikan, dibutuhkan pola tertentu agar materi pelatihan bisa diterima dengan baik oleh peserta. “Kita berikan materinya secara bertahap, dari yang dasar hingga mengarah pada yang lebih komplek. Karena ini baru pengalaman pertama kami mendampingi teman-teman Tunarungu,” jelasnya.
Tim Pengabdian ini terdiri dari tiga dosen dan dua mahasiswa. Mereka adalah Ayyub Anshari Sukmaraga, S.Sn., M.Ds dan Sultan Arif Rahmadianto, S.Sn., M.Ds dari Universitas Ma Chung, serta Nuril Kusuma Wardani, S.Sn, M.Ds dari Vokasi Animasi Universitas Negeri Malang (UM). Tim ini juga dibantu dua mahasiswa, Alicia Chun Santoso dan Sisylia Angjelin Stevani Tumundo.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya pelatihan ini. Kami tidak merasa kesulitan dari materi yang diajarkan. Yang kami rasakan adanya peningkatan keterampilan yang kami miliki. Semoga ilmu yang kami dapat dari kegiatan ini bermanfaat,” ucap Ketua Gerkatin Kabupaten Malang, Eqik Yoga Pratama.(imm/adv/lim)