spot_img
Tuesday, May 20, 2025
spot_img

Kolaborasi MIN 1 Kota Malang dengan Universitas Negeri Yogyakarta, Dorong Guru Produktif Hasilkan Best Practice

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Guru-guru MIN 1 Kota Malang mendapat penguatan kompetensi dalam keterampilan menulis Praktik Baik (Best Practice). Sabtu (17/5) lalu, madrasah di Jalan Bandung ini menggelar pelatihan Menulis Praktik Baik berkerjasama dengan Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kegiatan digelar di Aula PSBB MAN 2 Kota Malang.

Selain untuk guru, MIN 1 Kota Malang juga menggelar kegiatan ini untuk para kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kota Malang. Dilaksanakan secara terpisah. Materi untuk kepala MI ini lebih pada penguatan manajemen lembaga. Dibimbing langsung oleh tim Prof. Dr. Drs. Suroso, M.Pd. Sedangkan kelompok pelatihan guru dibimbing oleh tim Prof. Dr. Anwar Efendi, M.Si.

Kepala MIN 1 Kota Malang, Hj. Siti Aisah, S.Ag., M.Pd mengatakan, guru-guru MI masing-masing memiliki inovasi dalam mengajar. Gagasan dan ide-ide kreatif mereka dapat direkam dalam sebuah tulisan best practice. Selain menjadi referensi sendiri karya tulis ini juga menjadi inspirasi bagi guru lain.

“Harapannya inovasi dan pengalaman mereka dalam menjalankan tugas pembelajaran di kelas dapat dibagi dan menjadi inspirasi. Dari media best practice ini mereka bisa saling tukar ide dan gagasan,” katanya saat ditemui Malang Posco Media di sela acara.

Demikian untuk kepala madrasah, mereka adalah orang-orang hebat yang kreatif dan inovatif. Dipercaya untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Tentu memiliki banyak gagasan kreatif untuk memajukan lembaganya. “Karena itu pengalaman dari beliau-beliau ini juga perlu diabadikan dalam sebuah tulisan praktik baik supaya bisa tukar ide dengan yang lain,”  ujar Aisah.

Dia mengatakan, pelatihan menulis best practice penting diberikan untuk kepala dan guru MI. Karena tidak semuanya memiliki kemampuan dan kepercayaan diri untuk menulis. Sehingga perlu diberikan fasilitas berupa pelatihan supaya muncul motivasi. “Karenanya kami menggandeng Perguruan Tinggi supaya guru-guru kami semakin termotivasi dan lebih percaya diri untuk menulis,” terangnya.

Menurut Aisah untuk mengawali menulis butuh dipaksa sehingga menjadi kebiasaan. Memunculkan ide-ide kreatif juga perlu diawali dengan membiasakan menulis. “Karena yang sulit itu memulai. Ketika tulisan itu sudah dirangkai maka untuk melanjutkan akan lebih mudah,” kata dia.

Di lingkungan MIN 1 Kota Malang sendiri menulis sudah jadi pembiasaan. Bahkan karya tulis wajib bagi siswa dan menjadi syarat kelulusan siswa kelas 6. Dan di setiap level kelas juga diimbau untuk menghasilkan karya.

Maka dari itu guru pun harus lebih terampil menulis. Dengan gemar berliterasi guru akan lebih mudah memotivasi anak didiknya. “Apalagi karya tulis ini menjadi syarat kenaikan pangkat guru. Jadi pelatihan ini pasti bermanfaat untuk mereka,” imbuhnya.

Prof. Dr. Anwar Efendi, M.Si mewakili tim PKM UNY menyampaikan pentingnya perguruan tinggi turun langsung ke lapangan. “Kami tidak boleh hanya berada di dalam kampus. Kampus tidak seharusnya menjadi menara gading, melainkan menara air yang menebar kesejukan,” ujarnya saat sambutan.

Ia juga menekankan pentingnya menulis praktik baik yang dilakukan para pendidik agar dapat dibukukan dan memiliki nilai intelektual yang diakui secara hukum. Rencananya, buku hasil tulisan peserta akan diajukan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). (imm/udi)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img